Polisi mengatakan obat-obatan terlarang yang ditemukan di tempat penitipan anak bisa membunuh 500.000 orang.
Fentanil, obat penghilang rasa sakit sintetis yang 50 kali lebih kuat daripada heroin, dituding sebagai penyebab meningkatnya kematian akibat narkoba di AS.
Baca juga: Pekerja Penitipan Anak Didakwa Lakukan Pelecehan Seksual kepada 91 Anak, Aksinya hingga Luar Negeri
Bocah 1 Tahun Tewas Overdasis
Diwartakan sebelumnya, seorang bocah berusia satu tahun bernama Nicholas Dominici ditemukan tewas di penitipan anak Kota New York, Amerika Serikat.
Bocah tersebut tewas akibat overdosis fentanil, jenis narkotika paling berbahaya.
Selain Dominici, tiga anak lainnya harus dilarikan ke rumah sakit setelah terpapar narkoba kuat di pusat penitipan anak di Bronx.
Dikutip dari BBC, pihak kepolisian meyakini keempat anak tersebut, yang berusia antara delapan bulan hingga dua tahun, menghirup fentanil di kamar bayi.
Tiga anak diberi Narcan, obat darurat yang digunakan untuk membalikkan overdosis opioid.
Ayah Dominici, Otoniel Feliz masih memproses kematian anaknya yang masih kecil.
Baca juga: Fasilitas Penitipan Anak Diperkenalkan untuk Pertama Kalinya di Masjidil Haram Makkah
Pemilik penitipan anak, Grei Mendez (36) dan penyewanya, Carlisto Acevedo Brito (41) menghadapi dakwaan federal atas kepemilikan narkotika.
"Mereka didakwa dengan maksud untuk mendistribusikannya yang mengakibatkan kematian dan konspirasi untuk mendistribusikan narkotika yang mengakibatkan kematian," kata Jaksa AS di Manhattan, Damien Williams.
"Kami menuduh para terdakwa meracuni empat bayi, dan membunuh salah satu dari mereka, karena mereka menjalankan operasi narkoba dari sebuah pusat penitipan anak," lanjutnya.
"Pusat penitipan anak – tempat di mana anak-anak harus dijaga dengan aman, tidak dikelilingi oleh obat-obatan yang dapat membunuh mereka dalam sekejap," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Whiesa)