“Saya adalah komandan kelompok lapis baja dan masalahnya adalah kami tidak bisa mengoperasikannya,” kata Kochevnik dalam video tersebut, dilansir Forbes.
Anatolevich tampaknya tidak menyadari bahwa dia sedang berbicara dengan seorang tentara Ukraina.
Sesuai terjemahan Forbes, Anatolevich meyakinkan Kochevnik kalau dia akan mengangkat masalah yang dihadapi Kochevnik ke biro desain dan pabrikan mesin.
Di paruh kedua video, Kochevnik menelepon orang yang diklaimnya sebagai Direktur Uralvagonzavod Andrey Abakumov.
"Abakumov terdengar meminta Kochevnik untuk melaporkan masalah tank tersebut melalui pesan WhatsApp," menurut laporan Forbes.
Seperti Anatolevich, Abakumov tampaknya tidak menyadari kalau Kochevnik adalah orang Ukraina.
Kochevnik kemudian mengungkapkan identitasnya kepada kedua pria tersebut di akhir panggilan telepon.
“Dengar, saya komandan kelompok lapis baja K-2. Ini adalah batalion mekanis kedua dari brigade mekanis ke-54 Ukraina,” kata Kochevnik kepada Anatolevich.
“Ketika kita mengambil lebih banyak tank-tank ini sebagai piala kita, buatlah mereka lebih baik sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk mengoperasikannya. Setuju? Terima kasih banyak. Jaga dirimu. Jayalah Ukraina,” tambah Kochevnik.
Rusia Kehilangan Dua Ribuan Tank
Menurut situs intelijen sumber terbuka yang berbasis di Belanda, Oryx, militer Rusia telah kehilangan dua pertiga tanknya sejak menginvasi Ukraina.
Jakub Janovsky, seorang analis militer dari Oryx, mengatakan kepada Insider pada Mei menyebut kalau Rusia awalnya memiliki sekitar 3.000 tank operasional ketika perang dimulai.
Sejauh ini, berdasarkan data Oryx tahun 2022, Rusia telah kehilangan setidaknya 2.329 tank.
Selain menghancurkan tank-tank tersebut, Ukraina juga menggunakannya kembali untuk digunakan sendiri.
Michael Kofman, direktur Program Studi Rusia di The Center for Naval Analyses, mengatakan pada bulan Maret bahwa Ukraina telah menangkap dan menggunakan tank T-80 Rusia.
"Mereka sangat mudah dikenali. Anda dapat melihat keseluruhan unit yang terdiri dari tank-tank Rusia yang ditangkap," kata Kofman, yang berbicara di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Carnegie Endowment for International Peace.
(oln/Frbs/BI/)