Militer Rusia Sapu Bersih 31 Drone Ukraina dalam Semalam, Sebut Pasukan Kiev Pakai Munisi Tandan
TRIBUNNEWS.COM - Militer Rusia menyatakan, pada Rabu (4/10/2023) pihaknya telah menghancurkan lebih dari 30 drone Ukraina di wilayah barat dalam semalam.
Rusia menambahkan, pesawat-pesawatnya juga telah mencegah upaya Ukraina untuk menembus Krimea melalui laut.
“Sistem pertahanan udara yang bertugas di wilayah Belgorod, Bryansk dan Kursk mencegat dan menghancurkan 31 kendaraan udara tak berawak jenis pesawat Ukraina,” kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui platform pesan Telegram.
Baca juga: Pusing Armada Laut Hitam Terus Diberondong Drone Ukraina, Rusia Kerahkan Pesawat Amfibi Bertorpedo
Pernyataan itu tidak menyebutkan adanya korban dalam upaya serangan semalam di bagian barat negara itu, dekat garis depan di mana pertempuran sedang berlangsung dalam invasi Rusia di Ukraina.
Sejak Ukraina melancarkan serangan balasan pada awal Juni, Rusia telah melewati gelombang serangan pesawat tak berawak yang secara sporadis merusak bangunan, termasuk di Moskow.
Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, juga menggambarkan di Telegram pada hari Rabu bagaimana drone yang diluncurkan ke kotanya dalam semalam telah dihancurkan oleh pertahanan udara Rusia.
Dia menekankan, “tidak ada korban atau kerusakan dari serangan tersebut”
Bogomaz juga mengatakan munisi tandan telah dijatuhkan di empat distrik.
"Berdasarkan informasi awal, tidak ada korban jiwa. Terdapat kerusakan sebagian pada rumah tinggal dan bangunan luar," tulisnya.
Pasukan Kiev Disebut Gagal Tembus Krimea
Pada malam yang sama, Kementerian Pertahanan mengatakan angkatan udara Rusia menghentikan upaya untuk menembus wilayah Krimea yang dilakukan oleh kelompok pendaratan Angkatan Bersenjata Ukraina.
"Orang-orang Ukraina itu sedang menuju ke arah Tanjung Tarkhankut dengan kapal militer berkecepatan tinggi dan tiga jet ski," katanya.
Ukraina telah menargetkan Krimea selama invasi oleh Rusia.
Serangan terhadap instalasi militer di sana baru-baru ini meningkat ketika Kiev berjanji untuk merebut kembali semenanjung tersebut, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.
Moskow berulang kali mengklaim telah menghentikan upaya kapal-kapal Ukraina untuk mencapai Krimea.
Pada 10 September, pihaknya mengatakan telah menghancurkan tiga speedboat militer yang membawa tentara Ukraina menuju semenanjung tersebut.
Pada 24 Agustus, Ukraina sesumbar bahwa pasukan khusus mereka berhasil mendarat di bagian barat Krimea, tempat mereka memasang bendera nasional Ukraina, sebelum pergi “tanpa jatuh korban”.
Akhir bulan lalu, Ukraina juga melancarkan serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap markas angkatan laut di semenanjung tersebut.
Moskow mengatakan bahwa serangan itu menyebabkan satu prajurit Rusia hilang, sementara Kyiv mengklaim bahwa serangan itu menewaskan 34 petugas termasuk komandan armada, Viktor Sokolov.
Moskow membantah klaim tersebut.
(oln/tmt/*)