Menurutnya, yang menjadi kendala adalah belum semua anggota NATO membelanjakan 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan.
Jumlah itu harusnya menjadi batas bawah belanja pertahanan NATO, bukan batas atas, tambahnya.
Sementara itu, Inggris sudah memberikan banyak bantuan militer ke Ukraina, namun yang dibutuhkan saat ini adalah sistem pertahanan udara dan amunisi artiler.
"Kami sudah kehabisan semua itu," kata seorang pejabat militer Inggris yang dirahasiakan identitasnya.
Negara-negara NATO dan UE telah menyetujui berbagai rencana di bidang pertahanan, namun masih sulit memenuhi kebutuhan itu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina