Penyidik PBB juga menunjukkan bahwa para saksi juga menggambarkan “mendengar beberapa ledakan.”
Selain itu, para penyelidik mengatakan bahwa rekaman video dan foto dari barak yang hancur menunjukkan satu titik benturan di bagian dalam tembok barat dan dua kemungkinan titik penetrasi melalui atap.
Secara umum, jika rudal HIMARS yang menghantam penjara tersebut, dampak kerusakan dan jumlah korban jiwa akan jauh lebih besar.
“Meskipun jenis senjata yang tepat dan asal usulnya tidak dapat ditentukan, pola kerusakan struktural tampak konsisten dengan proyeksi persenjataan yang bergerak dengan lintasan timur-barat,” kata laporan itu.
Para penyelidik meminta Moskow untuk memberikan akses kepada pemantau independen ke koloni hukuman (penjara) tersebut.
Ketika ledakan terjadi, penjara Olenivka menahan ribuan tawanan perang Ukraina, termasuk anggota batalion Azov.
Pasukan batalion Azov ini sempat bertempur untuk mempertahankan pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol di Ukraina sebelum menyerah kepada pasukan Rusia.
(oln/tmt/*)