News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pelapor Khusus PBB Peringatkan Narasi Bias seputar Israel-Hamas, Penting untuk Lihat Kedua Sisi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Francesca Albanese. Pelapor khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina memperingatkan akan munculnya narasi yang bias soal konflik Israel-Hamas, menyebut perlunya berdiri di sisi orang-orang Palestina dan juga Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, memperingatkan munculnya narasi yang bias tentang konflik Israel-Hamas yang mengabaikan sejarah kekerasan terhadap warga Palestina.

Dilansir Aljazeera, setidaknya lebih dari 1.100 orang tewas sejak kelompok militan Palestina, Hamas, melancarkan serangan ke kota-kota Israel pada hari Sabtu (7/10/2023) dan menyandera ratusan orang.

Israel membalas dengan menyatakan keadaan perang dan menggempur Gaza yang berpenduduk padat, menewaskan ratusan orang.

Albanese mengatakan komunitas internasional harus bijaksana dan adil ketika menangani akibat dari penindasan yang dilakukan selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

“Seperti kebanyakan orang, saya sangat ketakutan dengan apa yang terjadi. Saya sangat terkejut dan kaget dengan kekerasan yang terjadi,” kata Albanese kepada Al Jazeera pada Minggu malam dari ibu kota Tunisia, Tunis.

“Tetapi yang lebih penting lagi, saya ngeri dengan narasinya, wacana yang ada, karena adalah mungkin, dan perlu, untuk berpihak pada Palestina dan Israel tanpa menggunakan relativisme etis, kemarahan, atau lebih buruk lagi, seruan kekerasan."

Baca juga: RS Indonesia di Gaza Jadi Sasaran Rudal Israel, Ini Kata Menkes

Francesca Albanese merupakan pengacara hak asasi manusia asal Italia.

Ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai pelapor khusus PBB sejak Mei 2022 lalu.

Albanese mengatakan para politisi dan pembuat kebijakan harus menggunakan diplomasi dan perdamaian sebagai metode penyelesaian konflik, dan bukan menganjurkan lebih banyak kekerasan atau hanya mendukung satu sisi saja.

“Saya telah menjalankan peran ini selama 16 bulan dan sejak awal, saya melihat kekerasan meningkat terhadap warga Palestina yang tidak berdaya."

"Dan ini adalah sesuatu yang telah berlangsung selama enam dekade,” kata Albanese.

Albanese sebelumnya menyebut Israel memperlakukan wilayah Palestina yang diduduki sebagai "penjara luar ruangan."

Warga Palestina memeriksa kehancuran di sekitar Masjid Ahmed Yassin, yang diratakan oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza pada awal 9 Oktober 2023. Israel tanpa henti menggempur Jalur Gaza semalaman hingga 9 Oktober ketika pertempuran dengan Hamas berlanjut di sekitar Jalur Gaza, seiring dengan banyaknya korban jiwa. jumlah korban perang melawan pejuang Palestina melonjak di atas 1.100 orang. (Muhammad ABED/AFP) 

Baca juga: Balas Serangan Hamas, Israel Setop Pasokan Listrik dan Suplai Makanan ke Jalur Gaza

Sementara itu, Israel telah berulang kali menolak kritik PBB terhadap kondisi di wilayah Palestina yang diduduki.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan justru menuduh Hamas melakukan kejahatan perang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini