TRIBUNNEWS.COM - Warga Gaza mencari perlidungan di gedung-gedung sekolah di tengah gempuran Israel selama beberapa hari terakhir.
Namun, gedung sekolah pun turut menjadi sasaran serangan udara Israel, Aljazeera melaporkan.
Seorang warga Gaza bernama Jamal Al Zinati (33) menceritakan bagaimana lingkungan tempat tinggalnya rata dengan tanah dan bagaimana ia harus mencari perlindungan di tempat lain.
Jamal berlindung di sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA, atau Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat.
“Saat kami keluar, yang kami pikirkan hanyalah Israel mungkin hanya mengancam kami untuk pergi,” kata Jamal.
“Saya tidak percaya mereka akan menyerang seluruh wilayah dengan serangan udara dan membuatnya menjadi reruntuhan hitam.”
Baca juga: HNW Desak Pemerintah Indonesia Mengambil Sikap Terhadap Konflik Israel-Palestina
Jamal mengingat kembali rumahnya yang ia tinggali bersama keluarganya, yang kini sudah hancur.
“Di sinilah kami hidup bahagia, merayakan ulang tahun, dan membangun impian.”
“Sekarang, yang ada hanyalah puing-puing."
“Kami melarikan diri ke sekolah terdekat demi keselamatan, namun kami berdesakan di sini bersama ratusan orang lainnya."
"Tidak ada tempat, dan anak-anak kami menangis sepanjang malam.”
Berlindung di sekolah, Jamal dan keluarga lainnya menghadapi masalah kemanusiaan lainnya karena blokade Israel.
Jalur Gaza bergantung pada Israel untuk pengiriman pasokan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan listrik.
Kini, Israel justru mengatakan akan memotong pasokan penting tersebut, yang menurut hukum internasional dapat dianggap sebagai kejahatan perang.