Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan militer Israel mulai memindahkan jenazah warga sipil Israel dan pejuang Hamas dari kibbutz Kfar Aza, di selatan Israel dan berjarak 5 kilometer dari perbatasan Gaza sebelah timur, Palestina.
Dikutip dari Aljazeera, lusinan mayat warga sipil Israel dan pejuang Hamas ditemukan di rumah-rumah yang terbakar, perabotan berserakan, dan mobil yang terbakar di lahan Kfar Aza.
Pada Selasa (10/10/2023) militer Israel membawa jurnalis asing melewati situs tersebut.
Ada seorang tentara berteriak agar para jurnalis menceritakan ke dunia apa yang terjadi dan mereka lihat di sini.
Sebuah komunitas pertanian yang letaknya 2 kilometer dari Gaza dan diduduki 400 orang, telah dibombardir tanpa henti selama berhari-hari.
"Banyak warga sipil, banyak dari (mereka) masih berada di rumah tempat mereka dibunuh," kata Charles Stratford dari Aljazeera.
Militer Israel menyebut ada banyak pekerja asing yang diyakini tewas dalam serangan mematikan ini. Mereka tewas terlempar ke luar rumah akibat besarnya ledakan peledak yang dihempaskan Hamas.
Mereka menyatakan bahwa pasukan Hamas menerobos pagar dengan menggunakan menggali tanah, kemudian membuka jalan bagi pasukan bersenjata lewat celah tersebut, menurut tentara Israel.
Pada Rabu ini, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan kepada tentara mereka di dekat pagar perbatasan bahwa apa yang dulu ada di Gaza tidak akan ada lagi.
"Apa yang dulu ada di Gaza tidak akan ada lagi," katanya.
"Kami memulai serangan dari udara, nanti kami juga akan datang dari darat. Kami telah mengendalikan area tersebut sejak Hari ke-2 dan kami melakukan serangan," lanjut dia.
Dikutip dari Aljazeera, dalam konflik Israel - Hamas Palestina yang terjadi sejak Sabtu (7/10/2023), tercatat pada Rabu (11/10/2023) telah menewaskan 950 penduduk Gaza, dan 5.000 orang terluka.
Sementara di sisi Israel, pertempuran ini menewaskan 1.200 orang dan 2.800 lainnya terluka. Pada wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel, korban terbunuh 21 orang, dan korban terluka 130 orang.
Angka-angka ini telah dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, Masyarakat Bulan Sabit Palestina, dan Layanan Medis Israel.
Israel disebut menerjunkan 300 ribu tentara mereka untuk berkumpul di dekat Gaza untuk berperang melawan Hamas.
Baca juga: Paus Fransiskus: Saya Terus Mengikuti dengan Rasa Sakit dan Ketakutan Perang Israel-Palestina
Israel juga mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza yang sudah terkepung. Mereka melarang makanan dan air melintas masuk ke wilayah Palestina.