TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan serangan balasan Ukraina gagal total dan mereka kini sedang menyiapkan serangan baru di wilayah tertentu.
"Serangan balasan Ukraina, yang telah berlangsung sejak awal Juni, telah gagal total," kata Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam wawancara dengan Rossiya 1 pada Minggu (15/10/2023).
Sebelumnya, Putin diminta untuk mengomentari pernyataan beberapa pejabat Ukraina baru-baru ini, yang mengakui operasi mereka terhenti dan gagal memenuhi jadwal Kyiv.
“Mengenai serangan balasan yang diduga terhenti, telah gagal total,” jawab Presiden Rusia itu.
"Moskow sadar Kyiv masih mempersiapkan operasi ofensif aktif baru. Kami melihatnya. Kami tahu itu. Dan kami menyikapinya dengan tepat,” tegasnya.
Ia mengatakan pasukan Rusia saat ini meningkatkan pertahanan di sepanjang garis depan.
“Apa yang terjadi sekarang di sepanjang garis depan, disebut pertahanan aktif dan pasukan kami (Rusia) meningkatkan posisi mereka hampir di semua tempat di wilayah ini,” kata Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-600: 6 Orang Tewas dalam Serangan Rusia pada Hari Minggu
Putin mengklaim, Rusia berhasil menguasai sejumlah wilayah.
"Militer Rusia memperoleh keuntungan di dekat kota Kupyansk di Wilayah Kharkov di Ukraina, serta Wilayah Zaporozhye di Rusia, wilayah Avdeevka di Republik Rakyat Donetsk, dan lokasi lainnya," tambahnya.
Presiden Rusia itu mengucapkan terima kasih kepada pasukan Rusia yang berperang di Ukraina.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Angkatan Bersenjata, pimpinan militer, dan pertama-tama, para pejuang kita di garis depan atas keberanian mereka,” kata Putin.
Pejabat Ukraina Akui Kemunduran di Medan Perang
Baca juga: Rusia Terus Lancarkan Serangan ke Wilayah Avdiivka Ukraina, 2 Warga Sipil Tewas
Sebelumnya, pada Kamis (12/10/2023), Kirill Budanov, kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina, mengatakan pasukan Kyiv tidak hanya terlambat dari jadwal dalam serangan balasan, tetapi juga mengalami “kegagalan” setelah beberapa hal tidak berjalan “sempurna” seperti yang diharapkan pihak berwenang Ukraina.
"Ada alasan obyektif dan subyektif - semuanya rumit. Tapi, maaf, sebagian besar penjelasannya adalah rahasia negara dan ini tidak untuk diskusi publik. Seiring waktu, semua ini akan menjadi jelas," kata Kirill Budanov, Kamis (12/10/2023).
Ketika diminta mengomentari penilaian Kirill Budanov oleh Channel 24 Ukraina, Mikhail Podoliak, penasihat senior Presiden Vladimir Zelensky, mengatakan serangan balasan itu terlambat enam hingga sembilan bulan dari jadwal.