Di Rumah Sakit Kamal Edwan, di mana beberapa anak dipasangi ventilator, Dr Hussam Abu Safiya, menekankan bahwa dia tidak akan mengungsi meskipun ada peringatan dari Israel.
“Jika Anda ingin membunuh kami, bunuh kami selagi kami terus bekerja di sini, kami tidak akan pergi,” katanya.
“Kami memerlukan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu untuk mengamankan tempat lain."
"Situasinya sungguh berbahaya."
"Memindahkan anak-anak ini dari tempat ini berarti menjatuhkan hukuman mati kepada mereka."
“Mereka akan mati dan peralatan ini hanya beroperasi dengan listrik dan oksigen.”
Update Situasi Terkini di Gaza, Palestina
Dilansir Aljazeera, berikut beberapa kabar terkini seputar konflik Israel-Hamas, Selasa (17/20/2023).
- Gedung Putih telah mengumumkan bahwa Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Israel dan Yordania pada hari Rabu untuk mencari resolusi perang Israel-Hamas.
AS juga mengatakan pihaknya telah menyetujui kesepakatan dengan Israel untuk mengizinkan bantuan masuk.
Baca juga: 20 Negara Kritik Serangan Israel di Jalur Gaza: Indonesia, Rusia, Suriah hingga Malaysia
- Korban tewas dalam serangan udara Israel di Gaza telah meningkat menjadi 2.800 orang, menurut kantor berita Palestina Wafa.
- Pasukan Israel telah menahan pekerja Gaza yang terdampar di Tepi Barat yang diduduki dan setidaknya satu warga Palestina terbunuh di sana, menurut laporan.
- Truk-truk yang membawa bantuan untuk Jalur Gaza sudah mulai bergerak dari al-Arish Mesir di Semenanjung Sinai menuju penyeberangan Rafah.
Tetapi gerbang perbatasan tetap ditutup setelah pemboman Israel.
- Israel mengatakan pihaknya membunuh seorang pemimpin senior Hamas, Osama Mazini, yang diidentifikasi bertanggung jawab atas tahanan dan mengarahkan serangan terhadap Israel.