News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Penasaran Rebut Avdiivka, Tiga Jet Tempur Su-25 Rusia Jatuh Kena Tembak Roket Ukraina Dalam Sepekan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat serang darat Su-25 SM Rusia (di darat) dan jet tempur MIG 29 (lepas landas) menghadiri sesi pelatihan di Primorkso-Akhtarsk, wilayah Krasnodar pada 26 Maret 2015. Angkatan Bersenjata Ukraina menembak jatuh tiga jet tempur Su-25 Rusia di seminggu, kata seorang pejabat militer Kyiv pada Senin (16/10/2023).

Tiga hari kemudian, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan satu lagi jet tempur Su-25 Rusia telah ditembak jatuh.

Baca juga: Dikirim ke Medan Perang Pakai Lapis Baja Butut Soviet, Tubuh Tentara Rusia Berserakan di Avdiivka

Iran sepakat membeli jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia. (Aeroflap)

Kiev Sebut 318 Pesawat Rusia Hancur

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dalam pembaruan situasi perang pada Selasa (17/10/2023) mengatakan kalau sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, Moskow telah kehilangan 318 pesawat, sementara 289.430 personel militer telah “dilikuidasi”, termasuk 800 dalam 24 jam terakhir. .

Angka-angka yang dilaporkan Ukraina merupakan klaim sepihak dan belum dapat memverifikasi secara independen.

Perkiraan jumlah korban militer dalam konflik tersebut sangat bervariasi.

Lazimnya, angka yang diberikan oleh Ukraina biasanya melebihi angka yang diberikan oleh sekutu Baratnya.

Adapun pihak Rusia biasanya jarang merilis angka jumlah pasukannya yang hilang, namun jika dirilis, perkiraannya jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan Ukraina.

Kelompok operasional-strategis Tavria Tarnavskyi saat ini sedang melakukan operasi di sekitar pemukiman kota Avdiivka di wilayah Donetsk.

Kota ini telah menjadi sasaran agresi Rusia sejak tahun 2014, ketika Presiden Vladimir Putin secara ilegal mencaplok semenanjung Krimea selatan dari Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia di wilayah timur Donetsk dan Luhansk mulai bentrok dengan pasukan Kyiv.

Kepala Avdiivka, Barabash, mengatakan serangan Rusia di Avdiivka mulai 10 Oktober adalah "mungkin serangan Rusia terbesar di kota itu" sejak Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina tahun lalu.

Institute for the Study of War, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di AS, mengatakan dalam analisis terbarunya mengenai konflik di Ukraina bahwa pasukan Rusia terus melakukan operasi ofensif ke arah Avdiivka pada hari Senin dan baru-baru ini memperoleh beberapa kemajuan, meskipun dengan kecepatan yang relatif lebih lambat dibandingkan pada serangan awal.

(oln/NW/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini