News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS: Ukraina Tidak Bisa Perang Lawan Rusia Tanpa Uang Bantuan dari AS

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (tidak digambarkan) di Brussels pada 11 Oktober 2023. -- Menkeu AS, Janet Yellen, mengatakan Ukraina tidak bisa berperang tanpa uang AS.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, mengatakan Ukraina dapat berperang melawan Rusia karena bantuan dari AS.

"Angkatan bersenjata Ukraina bergantung pada bantuan ekonomi AS untuk melawan Rusia secara efektif," klaim Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Senin (16/10/2023).

Hingga kini, AS telah menyetujui setidaknya $113 miliar bantuan kepada Kyiv, termasuk lebih dari $40 miliar bantuan militer, menurut perhitungan terbaru dari Kantor Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri AS.

“Saya pernah ke Ukraina dan saya dapat memberitahu Anda bahwa bantuan ekonomi langsung yang kami berikan kepada mereka memungkinkan mereka untuk berperang dalam perang ini."

"Hal ini membuat rumah sakit tetap buka, sekolah tetap buka dan mendukung responden pertama,” kata Yellen.

Sebelumnya, pejabat kementerian pertahanan Ukraina, Gennady Kovalenko, juga mengakui Ukraina 100 persen bergantung pada AS dan bantuan AS sangat penting.

Baca juga: Menkeu AS: Duit Kami Cukup Buat Tanggung Dua Perang di Ukraina dan Israel 

AS Dapat Biayai 2 Perang

Dalam wawancaranya dengan Sky News, Janet Yellen menegaskan, kapasitas keuangan AS cukup untuk mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia dan Israel melawan Hamas.

Namun, ia memperingatkan potensi dampak ekonomi dari konflik yang lebih besar di Timur Tengah masih belum diketahui.

Terutama di tengah kondisi pasar minyak dan gas alam global yang sudah bergejolak dan berkontribusi pada krisis biaya hidup di beberapa negara Barat di masa lalu.

“Kami memang perlu menyediakan dana, baik untuk Israel dan Ukraina,” kata Yellen.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari Kelompok Tujuh negara industri (G7) pada 18 Mei 2022 di Koenigswinter dekat Bonn, Jerman barat.  (Ina Fassbender / AFP)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-602: Ukraina Mulai Gunakan Rudal Atacms dari AS

Yellen juga mencatat, inflasi di AS sedang menurun.

Namun, ia meminta Partai Republik untuk mempercepat upaya menunjuk Ketua DPR baru untuk memastikan bahwa bantuan keuangan dapat mengalir ke luar negeri.

Ia mengatakan hal ini tetap menjadi “prioritas” pemerintahan Biden.

“Terserah DPR untuk menemukan, memilih ketua, dan menempatkan kita pada posisi di mana undang-undang dapat disahkan,” lanjutnya, dikutip dari CNBC Internasional.

Perdebatan Anggaran di AS

WASHINGTON, DC - 21 SEPTEMBER: Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpartisipasi dalam pertemuan bilateral di Ruang Timur Gedung Putih 21 September 2023 di Washington, DC. (Drew Angerer / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Baca juga: Jerman Enggan Kirim Rudal Taurus, Ukraina Kesal dan Ungkit Utang di Masa Perang

Sebelumnya, Kongres AS berdebat tentang kelanjutan dana bantuan untuk Ukraina.

Semakin banyak anggota parlemen dari Partai Republik yang menyatakan penolakan mereka terhadap pengiriman dolar pembayar pajak AS untuk mendanai Ukraina dalam perang.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, juga menekankan pekan bantuan AS untuk Kyiv tidak bersifat “tidak terbatas".

Ia menyatakan AS kehabisan dana untuk Ukraina kecuali Kongres menyetujui pendanaan tambahan.

“Mengenai pendanaan Ukraina, kita hampir mencapai akhir,” kata John Kirby kepada wartawan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini