Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan Gaza, mengatakan ratusan orang yang terluka masih tersebar di lantai luar rumah sakit.
Ia menambahkan, listrik di RS Al-Shifa, tempat dirawatnya para korban bom, sudah habis.
Ketika tingkat serangan terhadap rumah sakit mulai meningkat, seruan untuk melakukan konfrontasi dan penembakan di pos-pos Israel menyebar ke seluruh Tepi Barat.
Belakangan, protes berkobar di berbagai kota di Palestina, serta di ibu kota Yordania, Amman, menentang serangan udara tersebut.
Pasukan Otoritas Palestina (PA) menggunakan tembakan tajam untuk membubarkan pengunjuk rasa di Jenin, Ramallah, Bethlehem, Tubas, dan daerah lainnya.
Sementara itu, tembakan dilepaskan ke pemukiman ilegal Israel dan pos pemeriksaan militer di Yerusalem, Jenin, dan Nablus.
Hussein al-Sheikh, wakil Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, juga menyuarakan kecaman Hamas. Pemerintahan yang berbasis di Ramallah mengumumkan tiga hari berkabung, sementara pasukannya terus membubarkan pengunjuk rasa di Tepi Barat.