TRIBUNNEWS.COM - Enam orang dilaporkan tewas dalam serangan rudal Rusia terhadap sebuah pusat pos di wilayah Kharkiv pada Minggu (22/10/2023) dini hari.
Selain itu, 14 orang terluka dan tujuh di antaranya dalam keadaan parah, menurut laporan Gubernur Kharkiv, Oleh Synehubov di Telegram.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky membagikan video pada Sabtu (21/10/2023) malam yang menunjukkan gudang yang rusak berat, dikelilingi puing-puing dan sebuah kontainer berlogo operator pos Ukraina, Nova Poshta.
Zelensky mengatakan itu adalah fasilitas sipil.
Melihat masifnya serangan Rusia, ia mendesak sekutu Ukraina untuk bersatu dalam perang melawan teror Rusia.
Dikutip dari The Guardian, KOHA, dan Kyiv Independent, berikut ini update perang Rusia-Ukraina lainnya.
Baca juga: Detik-detik Tentara Rusia Berlarian Dikejar Drone Ukraina, pada Akhirnya Tak Bisa Menghindar
Zelensky Menelepon Erdogan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berbicara melalui telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Sabtu (21/10/2023).
Kedua presiden itu membahas formula perdamaian Ukraina, ketahanan pangan, dan konflik Hamas Palestina-Israel.
"Turki akan mengambil bagian dalam pembicaraan damai minggu depan untuk membahas cara-cara mengakhiri konflik Ukraina," kata Zelensky.
Turki telah menawarkan dirinya sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina.
Sebelumnya, Turki juga membantu menengahi kesepakatan pada Juli 2022 yang memungkinkan ekspor biji-bijian yang aman melalui Laut Hitam.
Baca juga: Dedolarisasi di Perdagangan Rusia-China Hampir Selesai: Kini 95 Persen Pakai Rubel-Yuan
Pertempuran Sengit di Avdiivka
Militer Ukraina menghadapi situasi yang sulit si Avdiivka.
"Upaya Moskow untuk merebut Kota Avdiivka menghadapi perlawanan sengit pada hari Sabtu," kata militer Ukraina.
Ukraina berhasil bertahan dengan dukungan benteng yang didirikan hampir satu dekade lalu.
“Musuh menjadi lebih aktif, namun menimbulkan kerugian besar,” klaim Jenderal Oleksandr Tarnavskyi, komandan pasukan Ukraina di selatan, melalui Telegram pada Sabtu (21/10/2023).
Kementerian Pertahanan Rusia, dalam laporan malamnya, tidak menyebutkan Avdiivka, namun melaporkan serangan di daerah luar Bakhmut.
Kota Avdiivka dan Bakhmut berada di wilayah timur Donetsk.
Wilayah Ukraina Terkontaminasi Ranjau Rusia
Baca juga: Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Anti-Peluru Pun Tak Sanggup
Lebih dari sepertiga wilayah Ukraina terkontaminasi ranjau dan bahan peledak akibat perang dengan Rusia.
Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan para spesialis telah mulai bekerja, memeriksa dan membersihkan beberapa area ranjau sejak awal perang.
“Selama seminggu terakhir, spesialis komando pasukan pendukung Angkatan Bersenjata Ukraina memeriksa dan membersihkan lebih dari 260 hektar lahan pertanian dan wilayah lain dari benda-benda peledak, di mana 3.530 benda peledak telah dipindahkan dan dinetralisir,” lapor militer Ukraina, Sabtu (21/10/2023).
Ukraina juga mengungkap jumlah total pembukaan lahan dari benda-benda yang mudah meledak.
"Secara total, sejak awal agresi bersenjata Federasi Rusia terhadap Ukraina, kelompok unit penjinak ranjau telah membersihkan lebih dari 11.285 ribu hektar lahan pertanian dari bahan peledak, menetralisir 135.792 bahan peledak," tambahnya.
Jerman Tambah Bantuan ke Ukraina
Jerman mengalokasikan tambahan 200 juta euro ($210 juta) untuk rekonstruksi Ukraina.
"Dana ini akan digunakan untuk pemulihan layanan kesehatan, pendidikan, pasokan air minum, dan rekonstruksi perkotaan di Ukraina," kata Menteri Pembangunan Jerman Jochen Flasbarth, dikutip dari Kantor Pers Jerman (DPA), Sabtu (21/10/2023).
Ia juga menekankan pentingnya mempertahankan sektor-sektor ekonomi utama, seperti pertanian, untuk memastikan tersedianya lapangan kerja yang cukup bagi masyarakat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)