“Kami mengonfirmasi bahwa pada malam tanggal 26 Oktober 2023, serangan tiga drone musuh terhadap PLTN Kursk dihentikan,” kata Rosenergoatom dalam sebuah pernyataan.
“[Serangan] ini tidak mempengaruhi pengoperasian pabrik,” tambahnya.
“Tidak ada korban jiwa atau kerusakan. Badan penegak hukum sedang bekerja di lokasi tersebut.”
Ukraina belum mengomentari klaim Rosenergoatom mengenai kegagalan serangan pesawat tak berawak.
Baza, saluran berita di aplikasi perpesanan Telegram yang diyakini memiliki hubungan dengan badan keamanan Rusia, mengatakan upaya serangan pesawat tak berawak itu lebih serius daripada yang disebutkan dalam laporan resmi.
Menurut saluran tersebut, salah satu dari tiga drone yang terlibat dalam serangan Kamis malam meledak dan merusak bagian depan gedung gudang di fasilitas penyimpanan limbah nuklir.
TMT melansir, laporan ini belum bisa dapat diverifikasi secara independen.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim pada Agustus bahwa pihak berwenang di wilayah Kursk merencanakan “provokasi” di pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, di mana mereka menyusun daftar evakuasi jika terjadi kontaminasi radioaktif.
Rosenergoatom mengatakan pada hari Jumat bahwa radiasi latar di dalam dan sekitar pembangkit nuklir Kursk berada pada “tingkat alami.”
(oln/*tmt)