News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erdogan Sebut Israel Lakukan Kejahatan Perang, Netanyahu Tarik Staf Diplomatiknya di Turki

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Ankara pada 26 Juli.

TRIBUNNEWS.COM – Israel tak terima dengan pernyataan pemimpin Turki, Recep Tayyip Erdogan yang menyebut negeri yahudi tersebut lakukan kejahatan perang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menarik staf diplomatiknya dari Ankara pada Sabtu (28/10/2023).

Presiden Recep Tayyip Erdogan melancarkan serangan sengit terhadap operasi militernya terhadap militan Hamas di Gaza.

Baca juga: Tak Anggap Enteng Hamas, PM Israel Sebut Penyerangan ke Gaza Sebagai Operasi yang Panjang dan Keras

Dikutip dari Al Arabiya, keputusan tersebut memberikan pukulan telak terhadap upaya baru kedua pihak untuk memulihkan hubungan politik dan ekonomi setelah satu dekade membeku.

Turki – negara berpenduduk mayoritas Muslim yang membentuk benteng pertahanan NATO di Timur Tengah – baru saja setuju untuk mengangkat kembali duta besar mereka tahun lalu.

Mereka juga memulai kembali diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung AS yang dapat menjadi dasar bagi kerja sama yang lebih erat dan bertahan lama di tahun-tahun mendatang.

Namun hubungan mereka retak ketika Erdogan meningkatkan kecepatan dan serangannya terhadap operasi militer balasan Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Militan Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 220 orang.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan 7.703 orang – sebagian besar warga sipil – dan lebih dari 3.500 di antaranya adalah anak-anak.

Partai Erdogan yang berakar pada Islam menggelar unjuk rasa besar-besaran di Istanbul pada hari Sabtu yang menurut presiden dihadiri sekitar 1,5 juta orang.

Baca juga: Senior Hamas: AS Bisa Terlibat Perang Israel, Kami Tolak Bebaskan Sandera Militer

“Israel, Anda adalah penjajah,” katanya di depan bendera Turki dan Palestina yang mengibarkan lautan pendukungnya.

Dia menuduh pemerintah Israel berperilaku seperti “penjahat perang” dan berusaha “membasmi” warga Palestina.

“Tentu saja setiap negara berhak membela diri. Namun di manakah keadilan dalam kasus ini? Tidak ada keadilan – yang ada hanyalah pembantaian keji yang terjadi di Gaza.”

Israel memerintahkan pemulangan seluruh staf diplomatik dari Turki beberapa saat setelah Erdogan menyelesaikan pidatonya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini