News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erdogan Sebut Israel Lakukan Kejahatan Perang, Netanyahu Tarik Staf Diplomatiknya di Turki

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Ankara pada 26 Juli.

“Mengingat pernyataan serius yang datang dari Turki, saya telah memerintahkan kembalinya perwakilan diplomatik di sana untuk melakukan evaluasi ulang terhadap hubungan antara Israel dan Turki,” kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dalam sebuah pernyataan.

'Perang salib'

Erdogan telah menjadi pendukung internasional terkemuka terhadap hak-hak Palestina selama dua dekade pemerintahannya.

Dia mengambil tindakan yang lebih hati-hati pada hari-hari pertama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, namun menjadi jauh lebih vokal karena jumlah korban tewas yang dilaporkan akibat respons militer Israel terus bertambah.

Erdogan mengatakan pada rapat umum hari Sabtu bahwa Israel adalah “pion di kawasan” yang digunakan oleh negara-negara Barat untuk mencap otoritas mereka di Timur Tengah.

“Penyebab utama di balik pembantaian yang terjadi di Gaza adalah Barat,” kata Erdogan.

“Jika kita mengesampingkan beberapa suara hati nurani pembantaian di Gaza sepenuhnya merupakan ulah Barat.”

Dan dia menuduh sekutu Israel menciptakan “suasana perang salib” yang mengadu domba umat Kristen melawan Muslim.

“Dengarkan seruan kami untuk berdialog,” kata Erdogan. “Tidak ada yang rugi dalam perdamaian yang adil.”

Pidato Erdogan disampaikan sebagai tanggapan terhadap protes pro-Palestina selama berhari-hari di Istanbul dan kota-kota besar lainnya yang diorganisir oleh kelompok sayap kanan dan konservatif Islam di Turki.

Namun sebuah jajak pendapat yang dirilis minggu ini menunjukkan mayoritas responden lebih memilih untuk melihat Turki tetap netral atau mencoba memainkan peran mediasi dalam perang tersebut.

Survei Metropoll menunjukkan 11,3 persen responden mengatakan mereka “mendukung Hamas.”

Namun 34,5 persen mengatakan Turki harus tetap “netral” dan 26,4 persen mengatakan Turki harus melakukan mediasi.

Hanya 3,0 persen yang mengatakan mereka “mendukung Israel.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini