News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sikap Dua Raksasa Asia di Perang Gaza, Jepang Ikut AS Sanksi Hamas, China Hapus Israel di Peta

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza pada 30 Oktober 2023, menunjukkan asap mengepul selama pemboman Israel di utara Jalur Gaza, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.

Sikap Dua Raksasa Asia di Perang Gaza, Jepang Ikut AS Sanksi Hamas, China Hapus Israel di Peta

TRIBUNNEWS.COM - Dua negara raksasa di Asia, Jepang dan China menunjukkan sikap dan posisi berbeda pada perang Israel dan Hamas di Gaza.

Jepang dilaporkan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) -sekutu abadi Israel- dengan mengumumkan sanksi terhadap individu dan perusahaan yang terkait dengan Hamas.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang, sanksi tersebut berupa pembekuan aset individu dan perusahaan yang membantu mendanai Hamas.

Baca juga: Tambahan Pasukan Militer Masuk Jalur Gaza Malam Hari, Tentara Israel: Empat Petinggi Hamas Tewas

Sikap Jepang ini sejalan dengan sanksi baru yang diumumkan AS pada awal bulan ini.

Ini adalah sanksi pertama yang dijatuhkan Jepang terhadap Hamas sejak konflik dimulai pada Sabtu (7/10/2023) silam.

Adapun China menunjukkan sikap berbeda dari Jepang.

Baca juga: JPMorgan: PDB Anjlok 11 Persen, Israel Hadapi Krisis Ekonomi Dahsyat

China Hapus Peta Israel

Meski tidak secara resmi melalui pernyataan negara, dua perusahaan teknologi terkemuka Tiongkok, Alibaba dan Baidu, dilaporkan telah menghapus nama resmi Israel dari peta digital mereka yang tersedia secara online.

Langkah ini dilakukan ketika internet Tiongkok dibanjiri dengan antisemitisme menyusul perang antara negara Yahudi tersebut dan kelompok pejuang Hamas Palestina.

Wall Street Journal pada Senin (30/10/2023) menjadi yang pertama kali melaporkan kalau Baidu dan Alibaba tidak lagi menyebut nama Israel.

"Pengguna internet di Tiongkok mengungkapkan kebingungannya karena nama Israel tidak muncul di peta digital online terkemuka dari Baidu dan Alibaba, sebuah ambiguitas yang cocok dengan diplomasi samar Beijing di wilayah tersebut dan kontras dengan perhatiannya terhadap peta secara umum," tulis laporan WSJ.

Peta online Baidu berbahasa Mandarin membatasi perbatasan Israel, serta wilayah Palestina, dan kota-kota utama yang diakui secara internasional, namun tidak secara jelas mengidentifikasi nama negara tersebut.

Hal serupa juga terjadi pada peta daring yang dibuat oleh Amap milik Alibaba, yang bahkan menandai negara-negara kecil seperti Luksemburg secara jelas.

Belum bisa dipastikan apakah perkembangan ini merupakan hal baru, meskipun hal ini telah dibahas oleh pengguna internet Tiongkok sejak perang pecah.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok sejauh ini belum memberikan penjelasan di balik langkah tersebut.

Meski demikian, peta-peta ini dinilai sebagai gambaran umum bagaimana pemerintah China menilai geopolitik berdasarkan versi penilaian mereka sendiri.

Garis sembilan titik yang membentang di sekitar Laut Cina Selatan, misalnya, dianggap Beijing sebagai klaim teritorial mereka, sebuah klaim yang tidak diakui secara internasional.

Artinya, dalam konteks perang Israel-Hamas, besar kemungkinan China memang mengambil sikap bertentangan dengan aksi Israel di Gaza dengan cara menghapus nama negara tersebut di peta mereka.

(oln/wsj/aljzra/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini