Bapaknya Deklarasikan Perang, Anak Netanyahu Leyeh-leyeh di Pantai Miami
TRIBUNNEWS.COM - Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kritik dari sejumlah kelompok mayarakat Israel dan pro-Palestina di tengah perang negara mereka dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Diketahui, Benjamin Netanyahu mendeklarasikan negaranya dalam status berperang, setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas dan militan Jihad Islam di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Setidaknya 1.400 orang di Israel terbunuh dalam serangan Hamas tersebut, menurut Reuters.
Baca juga: Pasukan Khusus AS dan Israel Tewas Kena Jebakan Hamas di Gaza, Inggris Kerahkan Unit Elite SAS
Media tersebut juga melaporkan lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh karena aksi Israel, mengutip Kementerian Kesehatan Gaza.
Hamas mengatakan serangan itu merupakan balasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel .
Hamas diperkirakan telah menyandera lebih dari 200 orang dari 25 negara dan mengancam akan membunuh beberapa dari mereka.
Di tengah serangan militer yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, muncul kabar kalau Israel akan memasuki Gaza untuk melancarkan serangan darat besar-besaran.
Hal itu terindikasi dari pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang mengatakan pada Kamis (26/10/2023) kalau mereka telah melakukan “serangan yang ditargetkan” di bagian utara jalur tersebut.
Baca juga: Tentara Israel Ditemani Pasukan Elite Delta Force AS Masuk Gaza, Hamas Sambut Pakai Rudal Kornet
Israel belum melancarkan invasi darat secara penuh ke Gaza, namun mengatakan serangan itu merupakan "persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya" setelah pemboman di jalur tersebut.
Anak Netanyahu Dibilang Santai-santai di Pantai Miami
Tingginya eskalasi perang membuat dampak pribadi bagi beberapa tokoh utama yang terlibat menjadi sorotan.
Surat kabar Inggris, The Times pekan lalu menerbitkan laporan yang merinci bagaimana beberapa dari ratusan warga Israel yang tinggal di luar negeri terbang pulang ke Israel guna bertugas sebagai tentara cadangan.
Namun, mereka menggerutu dan menuduh kalau putra sulung Benjamin Netanyahu, Yair Netanyahu, malah pergi meninggalkan negaranya yang tengah berperang.
Pada usia 32 tahun, Yair Netanyahu, yang pindah ke Florida awal tahun ini, dilaporkan sangat memenuhi syarat untuk bertugas sebagai tentara cadangan, karena batas usia yang disyaratkan adalah 40 tahun.