Pentagon juga mengatakan bahwa Iran mendukung milisi, yang melakukan serangan pesawat tak berawak dan roket terhadap pangkalan AS di Timur Tengah.
Pada sisi lain, Amerika terus menggalang dukungan dari negara Arab, salah satunya dari Irak.
Untuk kepentingan tersebut bahkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melakukan kunjungan mendadak kemarin ke Bagdad.
Kunjungan tersebut menunjukkan dukungan kepada perdana menteri Irak, Mohammed Shia Al-Sudani, dan mengirimkan pesan ke Iran tentang komitmen pemerintahan Biden untuk membela personelnya.
Kunjungan Blinken ke Timur Tengah bertujuan untuk membendung dampak perang Israel melawan Hamas dan untuk menghalangi Iran dan proksinya – khususnya Hizbullah, kelompok bersenjata yang menguasai wilayah Lebanon di sepanjang perbatasan utara Israel – untuk memasuki konflik.
Dikutip dari The New York Times, peta-peta tersebut menunjukkan di mana bentrokan di perbatasan semakin intensif.
Para pejabat mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah mengirim pesan ke Iran dan Hizbullah melalui mitra regional bahwa AS akan siap melakukan intervensi militer terhadap mereka jika mereka melancarkan serangan terhadap Israel.
Sebelumnya pada hari itu, Blinken melakukan perjalanan ke Tepi Barat yang diduduki Israel untuk bertemu dengan Mahmoud Abbas, presiden Otoritas Palestina yang didukung secara internasional.
Blinken dan Abbas membahas upaya untuk memulihkan ketenangan di Tepi Barat, tempat serangan militer Israel dan serangan mematikan oleh pemukim bersenjata Israel meningkat sejak serangan 7 Oktober.
Di Israel pada hari Jumat, Blinken secara pribadi menguraikan beberapa langkah untuk mengurangi korban sipil dalam kampanye militernya, termasuk penggunaan bom yang lebih kecil.
Israel menggunakan setidaknya dua bom seberat 2.000 pon dalam serangan udara pekan lalu di Jabaliya, daerah padat di utara Kota Gaza.