News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan komandan kompi Batalyon Aidar Yevhen Dykyi meledek kekuatan persenjataan yang dikirimkan Korea Utara kepada sekutunya, Rusia, sama sekali tidak mengkhawatirkan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan komandan kompi Batalyon Aidar Yevhen Dykyi meledek kekuatan persenjataan yang dikirimkan Korea Utara kepada sekutunya, Rusia, sama sekali tidak mengkhawatirkan.Yevhen Dykyi 

"Tetapi… satu juta peluru Eropa atau Amerika dan satu juta peluru Korea Utara adalah dua perbedaan yang sangat besar [dalam hal kualitas]," ujarnya dikutip Yahoo News dari The New Voice of Ukraine.

Dykyi mengatakan, Rusia memproduksi sekitar 1,1 juta peluru per tahun dan Korea Utara mengirimkan jumlah peluru yang hampir sama ke Rusia.

Dykyi mengingatkan, peristiwa di tahun 2020 di mana pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pernah memerintah untuk menembakkan 2.400 peluru ke pulau terpencil di tahun 2020.

Dykyi mengatakan, dari 2.400 peluru tersebut, hanya 400 yang mencapai pulau sasaran dan dari 400 peluru tadi, sekitar hanya 80 peluru yang meledak.

"Jadi sekarang kita mempertimbangkan kualitas produksi Korea, 4 persen dari peluru yang ditembakkan benar-benar meledak di tempat yang seharusnya," ujarnya.

"Sekarang kita kalikan satu juta dengan 4 persen dan kita mendapatkan bantuan nyata seperti apa yang dapat diberikan oleh Kim Jong Un kepada Putin,” bebernya.

Lewat pernyataan tersebut itu, Dykyi ingin memberikan isyarat bahwa Korea Utara hanya memberi Rusia sekitar 40.000 peluru yang berfungsi.

Dykyi berpendapat bahwa instruktur Pyongyang mungkin datang bersama dengan peluru tersebut karena pihak militer Rusia mungkin takut untuk menggunakan 'mahakarya' industri pertahanan negara tetangganya karena tidak diketahui berapa banyak dari peluru tersebut yang meledak tepat di senjatanya.

Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Bantah Ditekan Barat untuk Negosiasi Damai dengan Rusia

Mengutip The Telegraph, Badan Intelijen Nasional (NIS) Seoul mengatakan, Korea Utara telah mengirimkan cukup peluru artileri ke Rusia yang cukup untuk persediaan selama dua bulan.

“Korea Utara menjalankan pabrik amunisinya dengan kapasitas penuh untuk memenuhi permintaan pasokan militer ke Rusia, bahkan memobilisasi penduduk dan pabrik sipil untuk membuat kotak amunisi,” kata Yoo Sang-bum, anggota parlemen Korea Selatan.

Baca juga: Zelensky Undang Trump ke Kyiv, Buktikan Perang Rusia-Ukraina Mustahil Selesai 24 Jam

Sebagai aksi balasannya, Rusia membantu Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata setelah upaya negara itu menemui kegagalan sebanyak dua kali.

NIS mengatakan, Pyongyang berencana meluncurkan satelit dalam waktu dekat. Dengan dukungan teknis Rusia, berarti upaya ini kemungkinan besar akan berhasil dibandingkan sebelumnya.

“Tampaknya Korea Utara menerima saran teknis dari Rusia, jadi kami memperkirakan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi,” kata Yoo. 

Laporan reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini