TRIBUNNEWS.COM, TEPI BARAT- Ahed Tamimi (22), seorang aktivis Palestina ditangkap tentara Israel dalam sebuah penggerebekan di Tepi Barat, Senin (6/11/2023).
Tamimi ditangkap karenaa diduga karena melakukan penghasutan.
"Tamimi ditangkap karena dicurigai menghasut kekerasan dan kegiatan teroris di kota Nabi Salih di dekat kota Ramallah," ungkap seorang juru bicara Militer Israel kepada Kantor berita AFP.
Baca juga: Kenakan Syal Palestina, Din Syamsuddin Bertemu Surya Paloh di Markas NasDem
Dikatakan, Tamimi telah diserahkan kepada pasukan keamanan Israel untuk diinterogasi lebih lanjut.
Penjelasan ibunda
Nariman Tamimi, ibunda Ahed mengatakan bahwa tentara Israel telah menggeledah rumah dan menyita ponsel anggota keluarga lainnya.
Ayahnya, Bassem Tamimi ditangkap tentara Israel saat serbuan di kota minggu lalu. Hingga kini tidak diketahui keberadaan Bassem.
Media Israel melaporkan bahwa Ahed Tamimi di dalam akun media sosialnya telah menyerukan pembunuhan terhadap pemukim di Tepi Barat.
Seorang sumber petugas keamanan Israel membagikan dugaan akun Instagram miliknya ketika sedang diinterogasi terkait penangkapannya.
Tentara Israel merayakan penangkapan Ahed Tamimi dengan menggunggah foto di Facebook dan bertanya 'Di mana senyumnya sekarang?'.
Diketahui, Israel telah menangkap sekitar 1.740 Palestina dalam serbuan semalam dalam pendudukan Tepi Barat dan Jerusalem Timur sejak 7 Oktober.
Sebagian besar ditahan berdasarkan undang-undang dan perintah militer yang mengizinkan penahanan tanpa persidangan dan dakwaan.
Tamimi menjadi terkenal pada usia 14 tahun ketika ia difilmkan menggigit seorang tentara Israel untuk mencegahnya menangkap adik laki-lakinya yang tangannya digips.
Baca juga: Terima Dubes Palestina, Menhan Akan Kirim Kapal Rumah Sakit ke Gaza
Dia telah menjadi ikon perjuangan Palestina dan potretnya yang besar telah dilukis di tembok pemisah Israel dengan Tepi Barat di Betlehem dekat Yerusalem.
Sejak dimulainya perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel, pasukan keamanan Israel sendiri telah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang Palestina yang dicurigai memiliki hubungan dengan Hamas atau menghasut kekerasan.
Lonjakan ketegangan dan kekerasan bahkan telah merenggut nyawa lebih dari 150 warga Palestina di Tepi Barat sejak saat itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sebagian besar dari mereka dibunuh oleh tentara Israel atau pemukim. (AFP/Aljazeera)