TRIBUNNEWS.COM - Serangan drone Rusia di Odessa mengakibatkan satu galeri seni utama kota itu rusak dan 5 orang mengalami luka-luka.
Pejabat Ukraina mengatakan serangan tersebut terjadi pada hari Minggu malam.
Gubernur wilayah Odesa, Oleh Kiper mengatakan serangan tersebut menghantam Museum Seni Nasional Odessa yang berusia 124 tahun.
“Pada malam tanggal 6 November, Rusia menyerang monumen arsitektur kami dengan sebuah rudal yang menghantam di dekatnya," tulisnya di aplikasi pesan Telegram.
Ia mengatakan, dinding bangunan rusak, sebagian jendela dan kaca pecah akibat drone yang diluncurkan Rusia, dikutip dari Al Arabiya.
Museum Seni Nasional Odessa merupakan salah satu bangunan tertua di Odessa.
Baca juga: Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi
Museum ini menyimpan lebih dari 10.000 karya seni sebelum perang.
Beberapa di antaranya adalah lukisan karya beberapa seniman terkenal Rusia dan Ukraina pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Wali Kota Odesa, Henadii Trukhanov, mengatakan saat ini situasinya sudah aman, namun tetap akan dilakukan pengecekan kembali.
“Situasinya terkendali, tetapi semuanya harus diperiksa secara menyeluruh sehingga kami yakin semuanya baik-baik saja,” kata Henadii Trukhanov.
Sementara di jalan sekitar musem, serangan tersebut meninggalkan lubang beberapa meter.
Kiper mengatakan, kelima orang yang terluka dan saat ini dirawat di rumah sakit.
Di tempat lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan perang antara Israel dan Hamas menghilangkan fokus konlik di Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa Rusia ingin fokus pada perang tersebut.
Namun ia bersikeras bahwa kemenangan masih berada dalam kekuasaan Ukraina di tengah serangan balasannya di selatan, dikutip dari independent.co.uk.
Ia juga menegaskan, bahwa perang belum mencapai jalan buntu.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina