"Gempa pada Jumat malam tidak berdampak pada rumah kami, namun gempa hari ini (Senin) mengakibatkan rumah kami retak.
"Jadi, orang tuaku menyarankan yang lebih muda untuk tidur di sini malam ini.”
Baca juga: Gempa M 6,4 Guncang Nepal, 128 Orang Tewas
Subarna adalah seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta di Kathmandu.
Dia dan adiknya, Isha, bersiap untuk bermalam di salah satu dari sekian banyak tenda yang terbuat dari terpal.
Sebagian besar orang menggunakan sprei busa.
Ada sekitar 40 orang lainnya yang berada satu tenda dengan Subarna.
Di tenda yang sama terdapat keluarga Badra Bahadur Oli, 48 tahun, seorang petani kecil.
Oli ada di sana bersama keempat anaknya, berusia antara 10 bulan hingga 15 tahun, dan istrinya Bhagwati.
“Kami tidak mengira harus berada di sini hari ini. Tapi gempa di malam hari membuat kami sangat takut,” kata Bhagwati.
Saat gempa terjadi pada hari Senin, terjadi kekacauan di Jajarkot.
Orang-orang terlihat berlarian mencari tempat aman.
Gempa yang hanya berlangsung sekitar empat detik itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Buruh migran Thailand, Nepal, dan negara lainnya tewas dan disandera dalam serangan di Israel
Namun, gempa ini meningkatkan ketakutan akan gempa susulan di kalangan masyarakat.
Banyak yang masih berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai di distrik Jajarkot, tempat pusat gempa hari Jumat itu berada.