TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan kontroversial Menteri Warisan Budaya Amihai Eliyahu tentang opsi penggunaan senjata nuklir bisa menjadi dipertimbangkan sebagai salah satu cara untuk menangani perlawanan pejuang Hamas Gaza sebenarnya menunjukkan Isral benar-benar keceplosan bahwa mereka selama ini diam-diam memang memiliki senjata nuklir.
Bukan satu atau beberapa, tapi jumlahnya mencapai puluhan. Menurut taksiran Federasi Ilmuwan Amerika Serikat, Israel saat ini memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir yang bisa ditembakkan sewaktu-waktu.
Pernyataan soal pilihan menggunakan senjata nuklir di Gaza tersebut dilontarkan Amihai Eliyahu dalam sebuah wawancara radio.
Menteri Amihai Eliyahu ini juga menyiratkan bahwa Israel tidak hanya memiliki senjata nuklir, namun juga Israel memang siap menggunakannya sewaktu-waktu.
Selama ini Israel selalu membantah dan tidak pernah mengakui bahwa negaranya memiliki hulu kedak nuklir.
Bikin Gusar Kemenlu Rusia
Pernyataan Amihai Eliyahu tersebut membuat Pemerintah Rusia gusar dan Pemerintah Israel kelabakan.
Kementerian Luar Negeri Rusia tegas mengatakan Israel telah mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir dan berniat menggunakannya.
Para pejabat Rusia telah bergabung dengan negara-negara lain dalam menyatakan keprihatinan atas hal tersebut dan menegaskan bahwa hal itu memicu sejumlah besar pertanyaan.
Baca juga: Nasib Menteri Israel Amichai Eliyahu Beberapa Jam Setelah Usul Gaza Dibom Nuklir
Karena panik oleh pernyataan menterinya yang kebablasan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu telah menskors Amihai Eliyahu di pemerintahan koalisi dan dari pertemuan kabinet.
Dia diskors sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa masalah utamanya adalah Israel mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir.
“Pertanyaan nomor satu, ternyata kita sedang mendengarkan pernyataan resmi tentang keberadaan senjata nuklir?” jar Zakharova seperti dikutip kantor berita Rusia, RIA.
Baca juga: Tak Hanya Usul Gaza di Bom Nuklir, Menteri Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Gurun Pasir
Jika demikian, katanya, lalu di manakah peran Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan ara inspektur nuklir internasional selama ini?
Hari Senin lalu, Amerika Serikat mengecam komentar Eliyahu sebagai “sepenuhnya tidak dapat diterima”.
“Kami terus percaya bahwa penting bagi semua pihak dalam konflik ini untuk menahan diri dari retorika kebencian,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel dalam sebuah pengarahan.
Pernyataan tersebut juga menuai kecaman dari seluruh dunia Arab dan Iran menyerukan tanggapan internasional yang cepat.
Baca juga: Mantan Komandan Perang Ukraina Meledek, Kiriman Senjata Korut ke Rusia Hanya 4 Persen yang Berfungsi
“Dewan Keamanan PBB dan Badan Energi Atom Internasional harus mengambil tindakan segera dan tanpa henti untuk melucuti rezim barbar dan apartheid ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di media sosial pada hari Senin. “Besok terlambat,” tulisnya lewat postingan di platform X.