News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam Klaim Berhasil Hancurkan 15 Tank Israel dalam Sehari

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Militan Palestina dari Brigade Al-Qassam bergerak menuju penyeberangan Erez antara Israel dan Jalur Gaza utara pada 7 Oktober 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan telah menghancurkan lebih dari 15 tank Israel dan kendaraan lainnya sepanjang hari pada Selasa (7/11/2023).

Dilansir dailynewsegypt.com, Brigade Al-Qassam juga menyiarkan pertempuran sengit dengan pasukan pendudukan Israel yang menembus wilayah Beit Lahia, Gaza.

Brigade tersebut mengatakan bahwa mereka menyerang pasukan musuh yang menembus poros barat laut dan selatan Kota Gaza dengan puluhan mortir.

Di sisi lain, saluran TV Israel 12 melaporkan bahwa roket yang diluncurkan dari Gaza jatuh ke laut lepas Tel Aviv, bertepatan dengan pidato Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant.

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengatakan bahwa Al-Qassam hendak membebaskan 12 tahanan di Gaza yang memiliki kewarganegaraan asing, namun pasukan Israel menghalanginya.

“Kami masih memastikan bahwa kami siap untuk membebaskan mereka, namun situasi lapangan dan agresi Zionis yang mengancam nyawa mereka lah yang menghalangi pembebasan ini dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Brigade Al Qassam Hancurkan Tank Israel dengan Peluru Yassin 105, Proyektil Buatan Lokal

Kantor Informasi Pemerintah di Gaza mengatakan bahwa 40.000 unit rumah di Jalur Gaza telah hancur total sejak dimulainya perang.

Selain itu lebih dari 30.000 ton bahan peledak dijatuhkan di Jalur Gaza selama 32 hari perang.

Kantor tersebut menyatakan bahwa 46 persen orang yang tewas berasal dari wilayah selatan Jalur Gaza.

Wilayah itu sebelumnya "dipromosikan" oleh Israel sebagai wilayah aman dan menyerukan penduduk wilayah utara untuk mencari perlindungan di sana.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pemerintahnya harus mengambil keputusan sulit dalam perang, dengan menambahkan: “Tidak ada jalan untuk mundur.”

Gallant menekankan bahwa para sandera harus dibebaskan sebelum gencatan senjata kemanusiaan terjadi.

Dia berkata: “Tekanan akan meningkat, tapi kita tidak bisa menghentikan pertempuran sampai Hamas dikalahkan dan para sandera kembali.”

“Yahya Sinwar adalah orang yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober itu."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini