Pemalsu video PM Jepang itu mengakui setelah lulus dari sekolah menengah setempat, dia pernah mendapatkan pekerjaan.
"Saya tidak bisa bekerja sama sekali. Berhenti. Kini tidak bekerja."
Video dengan latar belakang dinding bergaya kantor seolah saat konferensi pers berlangsung lebih dari tiga setengah menit.
Ucapan yang diubah dengan kata-kata seolah perdana menteri pergi ke tempat sepi dekat Gedung Diet Nasional bersama seorang pekerja jalanan dan pekerja teknik sipil.
"Kami minum sake Shikotama dan mulai mabuk," kata Kishida dalam video tersebut.
"Pada bulan Mei tahun ini, saya melihat berita bahwa Perdana Menteri Kishida bertemu dengan AI yang mempelajari suaranya sendiri. Saat itu, Perdana Menteri bereaksi seperti, 'Wow, itu luar biasa.' Apakah itu oke?"
"Saya memasukkan data ke perangkat lunak AI yang mempelajari pola dan hubungannya sendiri dan membuat konten baru. Juga memperoleh perangkat lunak pengubah suara dari platform pertukaran perangkat lunak online gratis."
"Kemudian saya membacakan teks menggunakan bahasa mirip Kishida. Teks aslinya didasarkan pada konten terkenal yang diposting di papan pesan online untuk kaum gay."
"Saya mengambil mikrofon, memasukkannya ke dalam perangkat lunak, dan mengubahnya menjadi suara Kishida-san."
"Dengan menggunakan perangkat lunak AI lainnya, video tersebut diedit sehingga perdana menteri dapat melakukan sinkronisasi bibir dengan audionya."
"Video diselesaikan dengan mengedit subtitle dan gambar di Photoshop," jelas sang pembuat video yang mengaku membuat video palsu itu untuk lucu-lucuan saja.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.