TRIBUNNEWS.COM - Tank-tank Israel telah mencapai gerbang rumah sakit Al-Shifa pada hari Senin (14/11/2023).
Tank yang mengepung RS Al-Shifa membuat 650 pasien terkepung dan sulit untuk dievakuasi ke fasilitas medis lain oleh Palang Merah atau lembaga lainnya.
“Tank-tank tersebut berada di depan rumah sakit. Kami berada di bawah blokade penuh. Ini adalah wilayah yang sepenuhnya sipil. Hanya fasilitas rumah sakit, pasien rumah sakit, dokter dan warga sipil lainnya yang tinggal di rumah sakit. Seseorang harus menghentikan hal ini,” kata seorang ahli bedah di rumah sakit tersebut, Dr Ahmed El Mokhallalati, dikutip dari Al Arabiya.
Saat ini, RS Al-Shifa menjadi target utama dalam pertempuran Israel untuk menguasai bagian utara Jalur Gaza.
Israel menuduh di bawah RS Al-Shifa terdapat terowongan yang menjadi markas besar pejuang Hamas.
Pasukan Israel (IDF) terus mengebom beberapa fasilitas RS Al-Shifa.
“Mereka mengebom tangki (air), mengebom sumur air, dan juga mengebom pompa oksigen. Mereka mengebom semua yang ada di rumah sakit. Jadi kita sulit bertahan," jelasnya.
Baca juga: Hamas Dikabarkan Takluk di Jalur Gaza, Bendera Israel Langsung Dikibarkan
Dr Ahmed El Mokhallalati mengatakan rumah sakit bukanlah tempat yang aman saat ini.
"Kami sampaikan kepada semua orang, rumah sakit bukan lagi tempat yang aman untuk merawat pasien. Kami merugikan pasien dengan menahan mereka di sini," terangnya.
2 RS Terbesar di Gaza Tidak Beroperasi
Baca juga: RS Al-Shifa Jadi Titik Paling Berdarah, Dua Bayi Meninggal, Ratusan Pasien Tak Dapat Perawatan
Sejak hari Minggu, kedua rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al-Shifa dan RS Al-Quds tidak beroperasi karena kekurangan bahan bakar.
Petugas medis mengatakan 2 bayi prematur di inkubator meninggal dan 1 orang dewasa yang dibantu dengan ventilator meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Senin, korban tewas di rumah sakit Al-Shifa meningkat menjadi 34 sejak akhir pekan, dikutip dari Al Arabiya.
Wakil menteri kesehatan di Jalur Gaza, Youssef Abu Rish mengatakan korban terbaru termasuk 27 pasien dewasa dalam perawatan intensif dan tujuh bayi.
Menurut para saksi, serangan udara Israel yang terus diluncurkan di kompleks rumah sakit Al-Shifa sering terjadi pada malam hari.
Mereka melancarkan serangan menggunakan tank dan kendaraan lapis baja yang hanya berjarak beberapa meter dari gerbang kompleks Al-Shifa yang luas di jantung Kota Gaza.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel