News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Terus Memburuk, 28 Bayi Prematur di Gaza Dievakuasi ke Mesir, 5 Lainnya Tewas saat Serangan IDF

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis Palestina mempersiapkan bayi prematur, yang dievakuasi dari rumah sakit Al Shifa Kota Gaza, untuk dipindahkan dari rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan ke Mesir, pada 20 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. Dua puluh delapan bayi prematur tiba di Mesir pada 20 November, kata media Mesir, setelah mereka dievakuasi dari rumah sakit terbesar di Gaza yang menjadi titik fokus perang Israel dengan Hamas.

Dirinya mengaku sudah tidak melihat kedua bayi kembarnya itu selama 39 hari.

Setelah dipulangkan, Al Daour berkata, dia meninggalkan rumahnya menuju kamp pengungsi di Kota Gaza.

Baca juga: RS Indonesia di Gaza Diserang Israel: 12 Orang Tewas, Siapa yang Keluar RS Disebut Akan Ditembak

Kemudian ia mengungsi ke Gaza selatan tanpa bisa berkomunikasi dengan pekerja medis di RS Al-Shifa.

Mendengar laporan berita bahwa bayi-bayi tersebut telah dipindahkan ke Rumah Sakit Emirat, dia berjalan berjam-jam ke rumah sakit dan akhirnya melihat putrinya hidup dan sehat.

"Ketika mereka mengatakan bayi prematur meninggal dalam berita, saya tidak tahu apakah itu bayi saya atau bukan," ucap Al Daour.

Sementara itu, seorang ibu yang ikut dievakuasi ke Mesir bernama Lobna al-Saik mengatakan, sebelum perang dimulai, bayinya telah menerima oksigen di Al-Shifa karena kesulitan bernapas.

Keluarga tersebut meninggalkan rumah mereka pada hari ketiga perang untuk menghindari pemboman Israel.

Seorang petugas medis Palestina merawat bayi prematur, dievakuasi dari rumah sakit Al Shifa Kota Gaza, sebelum pemindahan mereka dari rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan ke Mesir, pada 20 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. Dua puluh sembilan bayi prematur tiba di Mesir pada 20 November, kata media Mesir, setelah mereka dievakuasi dari rumah sakit terbesar di Gaza yang menjadi titik fokus perang Israel dengan Hamas.

Baca juga: Tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza, Menteri Retno Marsudi: 3 WNI Masih Hilang Kontak

Seperti ratusan ribu orang lainnya, al-Saik pindah ke selatan Jalur Gaza bersama ketiga anaknya yang lain, sementara bayi perempuannya tinggal di Al Shifa.

"Tidak ada susu dan kondisinya semakin memburuk, ia kembali ke kondisi nol, dan hidup dengan oksigen lagi," kata al-Saik, dikutip dari Reuters.

Sang ibu dipertemukan kembali dengan bayinya di Rafah, namun untuk menemaninya ke Mesir, ia mengatakan harus meninggalkan anak-anaknya yang lain di Gaza.

"Saya bahkan tidak sempat memeluk mereka karena saya tidak bisa meninggalkan putri saya dalam keadaan seperti ini."

"Saya tidak mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Sesuatu mungkin terjadi pada mereka, mereka bisa dibom atau menjadi martir," ujarnya sambil menangis.

Baca juga: Israel Kerap Serang RS di Gaza demi Tunjukkan Tak Ada Tempat Aman bagi Warga Palestina

Kepala UNICEF di Kairo, Jeremy Hopkins mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang Mesir untuk mengetahui keadaan masing-masing bayi tersebut.

Termasuk kepada mereka yang memiliki kerabat, sehingga mereka dapat diberikan dukungan di luar pertolongan medis langsung.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini