Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menegaskan terkait pembelaan Israel bahwa serangan ke Gaza sebagai bentuk pertahanan diri atau self defence tidak dapat diterima sama sekali.
Menurutnya, alasan itu tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel.
Karena itu, para Menlu anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) termasuk Indonesia mengutuk keras apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.
Hal itu disampaikan Retno dalam pertemuan dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov, di Moscow, Rusia, pada Selasa (21/11/2023).
"Bahwa alasan Israel bahwa apa yang dilakukan saat ini merupakan “self defence” sangat tidak dapat diterima," kata Menlu Retno dalam kegiatan press briefing via daring, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Dari China ke Rusia, Menlu RI dan Wakil Negara OKI Cari Dukungan untuk Gaza
Kedua ujar Retno, alasan self defence tidak dapat dijadikan alasan membunuh masyarakat sipil (a licence to kill civilian) dan menyerang fasilitas sipil seperti RS Indonesia Gaza.
Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.
Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya.
Diketahui lawatan wakil negara-negara OKI ke negara anggota DK PBB untuk menggalang dukungan perdamaian di Gaza, Palestina terus berlangsung.
Setelah China, Menlu Retno, Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina serta Sekjen OKI bertandang ke Moskow, Rusia.
Kemudian berlanjut ke London juga Paris.
Jumlah Korban Terus Bertambah
Jumlah korban tewas di Gaza naik lagi menjadi lebih dari 14.000 orang.