Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan, saat ini yang diperlukan oleh korban konflik Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, yang didominasi masyarakat sipil Palestina adalah bantuan makanan.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo, sebagaimana meneruskan pesan dari Menteri Pertahanan Mesir Jenderal Mohamed Ahmed Zaki.
Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab kapal rumah sakit Radjiman Wedyodiningrat-992 belum berhasil mendekat ke Gaza. Sementara Mesir menjadi negara penampung bantuan untuk korban.
"Dan Menteri Pertahanan Mesir malah meminta bantuan makanan yang lebih banyak," kata Prabowo kepada awak media saat ditemui di Lanud Atang Sendjaja, Bogor Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).
Prabowo mengatakan, tak hanya bantuan dari Indonesia, saat ini masih banyak kapal-kapal bantuan dari negara lain masih antre masuk ke pelabuhan Mesir.
Kata dia, saat ini yang diprioritaskan untuk masuk yakni kapal bantuan yang membawa logistik seperti makan dan kebutuhan sehari-hari.
"Karena (kapal) mereka membawa bantuan makanan dan sebagainya," kata dia.
Kata calon presiden (capres) nomor urut 2 itu, kondisi tersebut saat ini sudah dikomunikasikan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Dubes Palestina Ungkap Bantuan dari Pemerintah Indonesia Tertahan di Mesir: Menunggu Israel Izinkan
Menurut dia, pemerintah sedang memikirkan beragam upaya untuk tetap bisa mengirim bantuan kepada korban Palestina.
"Saya kira itu dari saya kita (pemerintah) sedang memikirkan bagaimana kita menambah bantuan kepada korban konflik di Gaza ya jadi saya terus koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat di situ," ucap dia.
Bahkan lebih jauh, mantan Danjen Kopassus itu menyatakan, pihaknya juga masih melakukan upaya negosiasi agar relawan dari Indonesia tetap bisa melakukan evakuasi terhadap korban.
Salah satu lokasi yang bisa dimanfaatkan yakni Rumah Sakit TNI di Palestina.
"Yang jelas saya sudah tawarkan dan ini sudah kita koordinasi untuk kalau perlu kita evakuasi korban-korban, pasien-pasien yang luka-luka, yang butuh perawatan rehabilitasi kita sudah menyampaikan bahwa semua rumah sakit TNI terbuka untuk ke pasien-pasien dari dari Palestina," tukas dia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan, hingga kini Menteri Pertahanan Mesir belum memberikan izin kapal rumah sakit (RS) milik TNI untuk bantuan korban di Gaza, masuk dalam wilayah perairannya.
Kata Prabowo, hingga saat ini, masih banyak kapal bantuan dari negara lain yang juga sedang menunggu untuk berlabuh.
"Ya ini sudah saya lapor ke presiden, menteri pertahanan Mesir saya kontak terus sama beliau, beliau minta ditahan dulu karena untuk berlabuh begitu banyak kapal sekarang nunggu untuk berlabuh," kata Prabowo kepada awak media di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).
Kata dia, atas permintaan tersebut, pemerintahan Indonesia akhirnya menahan terlebih dahulu keberangkatan kapal RS untuk bantuan korban di Gaza itu.
Diketahui, sejak Kamis (30/11/2023) kemarin, kapal rumah sakit Radjiman Wedyodiningrat yang dikhususkan untuk bantuan korban perang di jalur Gaza, sudah bersandar di Pelabuhan Kolinlamil, Jakarta Utara.
Kata Prabowo, pemerintah Indonesia justru menerima permintaan dari negara yang berada di sekitar jalur Gaza, untuk mendirikan RS lapangan.
"Jadi, ini nanti akan saya lapor ke presiden juga ada saran dari beberapa pihak di negara itu sekitar itu malah kalau bisa rumah sakit lapangan, jadi ini sedang kita bahas nanti," beber dia.
Baca juga: Perang Dimulai Lagi: Israel Beri Arahan Salah ke Warga Gaza, Sebut Daerah Aman Tetapi Malah Dibom
Meski demikian, mantan Danjen Kopassus tersebut belum dapat memastikan kapan kapal RS Radjiman itu akan bisa diberangkatkan.
Terpenting kata dia, untuk dalam waktu dekat ini atau di pekan ini, Mesir belum memberikan izin untuk dikirimkannya kapal RS tersebut.
"Tapi yang jelas dia mengatakan kalau Rumah Sakit kapal minta ditahan dulu, karena untuk merapatnya di sana Menteri Pertahanan Mesir mengatakan belum belum bisa dan berapa minggu ini," tukas dia.
Seperti diketahui, TNI AL menyiapkan satu kapal bantu rumah sakit untuk dikirim ke Palestina.
Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muda Denih Hendrata mengatakan bahwa TNI AL sedang berkoordinasi Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri terkait pengiriman kapal.
"Kami akan siapkan jenis kapal rumah sakit, karena ada dua fungsi yang akan nanti kami siapkan, yaitu untuk bakti kesehatan maupun bakti sosial,” kata Denih dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).
Keberangkatan kapal rumah sakit akan menunggu perintah. Adapun kapal yang sedang disiapkan ialah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Radjiman Wedyodiningrat-992.