News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Rencana ‘Gila’ Israel: Banjiri Terowongan Pakai Air Laut demi Buat Pasukan Hamas Keluar

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Hamas di terowongan Gaza. Israel disebut merencanakan sebuah cara gila untuk mengalahkan Hamas yaitu membanjiri terowongan Hamas dengan air laut.

Kemudian, pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) enggan untuk mengomentari terkait rencana membanjiri terowongan Hamas itu.

Namun, ia mengungkapkan bahwa militer AS bakal menggunakan berbagai cara untuk melemahkan kemampuan Hamas.

"IDF sedang beroperasi untuk melumpuhkan kemampuan Hamas dengan berbagai cara, menggunakan alat militer dan teknologi yang berbeda," ujarnya.

Kendati demikian, menurut laporan WSJ, Israel sudah memberitahu AS untuk melakukan rencana membanjiri terowongan Hamas pada bulan November lalu.

Hanya saja, belum diketahui seberapa besar Israel akan melaksanakan rencana tersebut.

Namun, ditegaskan para pejabat AS, bahwa Israel sejauh ini belum mengambil keputusan akhir untuk melanjutkan atau mengesampingkan rencana membanjiri terowongan Hamas di Gaza.

Korban Jiwa Tembus 15.890

Warga Palestina berduka atas kematian orang yang mereka cintai menyusul pemboman Israel di Jalur Gaza selatan pada 5 Desember 2023, di luar sebuah rumah sakit di Khan Yunis. (MAHMUD HAMS / AFP)

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel sudah mencapai 15.890 orang. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak.

Adapun korban luka mencapai lebih dari 42.000 orang.

Ashraf al-Qidra yang menjadi juru bicara kementerian itu mengatakan sudah ada ratusan orang yang tewas atau terluka sejak gencatan senjata berakhir. Di samping itu, masih ada banyak yang terjebak dalam puing-puing.

Baca juga: Tiga Dokter dan Dua Paramedis Tewas dalam Serangan Langsung Zionis Israel di Gaza

Sementara itu, Israel mengaku menargetkan personel Hamas.

Israel juga menyalahkan Hamas atas banyaknya korban warga sipil. Menurut Israel, personel Hamas beroperasi di permukiman warga sipil.

Israel didesak oleh Amerika Serikat (AS) untuk mencegah jatuhnya korban sipil lebih banyak.

Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan AS tidak akan mengizinkan relokasi paksa warga Palestina ke luar Gaza atau Tepi Barat.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini