Kemudian, pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) enggan untuk mengomentari terkait rencana membanjiri terowongan Hamas itu.
Namun, ia mengungkapkan bahwa militer AS bakal menggunakan berbagai cara untuk melemahkan kemampuan Hamas.
"IDF sedang beroperasi untuk melumpuhkan kemampuan Hamas dengan berbagai cara, menggunakan alat militer dan teknologi yang berbeda," ujarnya.
Kendati demikian, menurut laporan WSJ, Israel sudah memberitahu AS untuk melakukan rencana membanjiri terowongan Hamas pada bulan November lalu.
Hanya saja, belum diketahui seberapa besar Israel akan melaksanakan rencana tersebut.
Namun, ditegaskan para pejabat AS, bahwa Israel sejauh ini belum mengambil keputusan akhir untuk melanjutkan atau mengesampingkan rencana membanjiri terowongan Hamas di Gaza.
Korban Jiwa Tembus 15.890
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel sudah mencapai 15.890 orang. Sebanyak 70 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Adapun korban luka mencapai lebih dari 42.000 orang.
Ashraf al-Qidra yang menjadi juru bicara kementerian itu mengatakan sudah ada ratusan orang yang tewas atau terluka sejak gencatan senjata berakhir. Di samping itu, masih ada banyak yang terjebak dalam puing-puing.
Baca juga: Tiga Dokter dan Dua Paramedis Tewas dalam Serangan Langsung Zionis Israel di Gaza
Sementara itu, Israel mengaku menargetkan personel Hamas.
Israel juga menyalahkan Hamas atas banyaknya korban warga sipil. Menurut Israel, personel Hamas beroperasi di permukiman warga sipil.
Israel didesak oleh Amerika Serikat (AS) untuk mencegah jatuhnya korban sipil lebih banyak.
Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan AS tidak akan mengizinkan relokasi paksa warga Palestina ke luar Gaza atau Tepi Barat.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel