News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Agenda Tersembunyi Zionis, Segera Usir Massal Warga Palestina ke Mesir, dan Tak Akan Bisa Kembali

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelayat bereaksi di samping jenazah kerabat yang terbunuh setelah serangan Israel, di rumah sakit Nasser milik Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 9 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

“Dilihat dari diskusi kebijakan dan kemanusiaan yang sedang berlangsung, sulit dipercaya bahwa warga Palestina di Gaza yang mengungsi hari ini akan diizinkan –atau bahkan bersedia– untuk kembali ke rumah mereka yang hancur dalam waktu dekat,” kata pejabat PBB tersebut.

Anggota bersenjata Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, hadir saat Hamas menyerahkan 10 sandera Israel kepada Komite Palang Merah Internasional di Kota Gaza, Gaza pada 28 November , 2023. (STRINGER / ANADOLU / Anadolu melalui AFP)

Jika jalan ini terus berlanjut, yang mengarah pada apa yang oleh banyak orang disebut sebagai Nakba kedua, Gaza tidak akan lagi menjadi tanah bagi warga Palestina.”

Dikutip dari Russia Today, Resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan menjadi perantara gencatan senjata di Gaza diveto oleh AS pada hari Jumat.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengklaim bahwa AS melakukan lebih banyak upaya dibandingkan negara lain dalam membantu warga sipil di Gaza, namun juga membantu upaya perang Israel.

Jajak pendapat CBS News yang dirilis pada hari Minggu menemukan bahwa hanya 20 persen warga Amerika yang percaya bahwa Biden lebih mungkin mewujudkan penyelesaian konflik secara damai.

Lazzarini mengatakan warga sipil digunakan sebagai pion dalam perang, dimana Hamas menyerahkan semua tanggung jawab atas kesejahteraan mereka kepada PBB dan Israel menerapkan “hukuman kolektif” pada lebih dari dua juta orang di Gaza.

Pasokan kemanusiaan yang “sedikit” yang diizinkan Israel masuk ke wilayah kantong tersebut hanya memberikan sedikit bantuan, tambahnya.

“Pemboman dan pengepungan yang ketat sekali lagi menciptakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertahan hidup,” kata Lazzarini. “Perampasan bantuan kemanusiaan adalah kunci dari rencana ini. Setelah kehancuran di utara, kehancuran di selatan terus berlanjut, kecuali kali ini, orang-orang tidak punya tempat tujuan.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini