Hamas, seperti dikutip Reuters, mengatakan insiden tersebut menunjukkan bahwa pasukan Israel tidak akan pernah bisa menaklukkan Gaza.
"Semakin lama Anda tinggal di sana, semakin besar pula Anda mengalami kerugian dan kematian. Anda akan keluar dari sana membawa kekecewaan, Insya Allah."
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan pimpinan IDF belakangan menggembar-gemborkan awal kehancuran Hamas dengan banyak militannya yang tewas dan menyerahkan diri.
Namun, peristiwa terbunuhnya 10 tentara Israel menandakan bahwa Israel masih jauh dari tujuannya melenyapkan Hamas.
Operasi militer Israel melawan Hamas di Jalur Gaza terus berjalan dalam ketidakjelasan mengenai seberapa besar kemajuan yang telah dicapai Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam upaya melucuti Hamas hingga ke akar.
Yang jelas, Israel membuat Gaza jadi ladang pembantaian rakyat sipil Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza, lebih dari 18 ribu warga Palestina telah terbunuh akibat pembalasan Israel terhadap Hamas, dan 50 ribu lainnya terluka.
Diketahui, serangan Israel ke Gaza dipicu serangan mendadak yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut para pejabat Israel, sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan tersebut dan 251 orang diculik oleh Hamas pada hari itu.
Sejauh ini, 114 sandera, beberapa di antaranya warga negara asing, telah dibebaskan. Sisanya masih berada di Gaza, dan pemerintah Israel berjanji akan menjamin pembebasan mereka.