-Operasi Alpha: Brigade ini berpartisipasi dalam Operasi Alpha antara tahun 1965 dan 1967, untuk menunjukkan superioritas politik dan militer Israel di Timur Tengah, dan sebagai tanggapan terhadap serangan gerilyawan Palestina.
-Pertempurannya yang paling menonjol adalah Tal Al-Fakhar dengan tentara Suriah pada tahun 1967 di pinggiran Dataran Tinggi Golan.
- Pasukan ini juga pernah memimpin Operasi Perisai Pertahanan, di mana tentara Israel menyerbu Tepi Barat pada tahun 2022, terutama penyerbuan kamp Jenin, tempat terjadi pertempuran sengit pada era tersebut.
- Pada perang tahun 2006, ia ikut serta dalam pertempuran melawan pejuang Hizbullah di Bint Jbeil, Lebanon selatan.
Baca juga: Media Israel Haaretz Kritik Benjamin Netanyahu, Perang di Gaza Agar Dia Dipilih Kembali dalam Pemilu
Al-Shujaiya antara tahun 2014-2023
Dalam beberapa tahun terakhir, Brigade Golani bertempur di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza.
Pada perang tahun 2014, brigade tersebut bertempur sengit dengan para pejuang Hamas, dan pejuang Hamas bahkan melukai komandan brigade tersebut sendiri saat itu, Ghassan Alian.
Belakangan, Alyan mengakui bahwa pertempuran Shujaiya merupakan pertempuran terberat yang ia jalani di brigade tersebut.
Setelah pecahnya perang saat ini pada tanggal 7 Oktober, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengatakan bahwa tentara brigade tersebut telah kembali ke Shujaiya.
Seorang komandan brigade, Letnan Kolonel Tomer Greenberg, bersumpah atas apa yang dia katakan sebagai “menutup akun dengan Shujaiya,” seperti yang muncul dalam video yang beredar tentang dia, tetapi dia terbunuh bersama dengan 7 tentara dan perwiranya di lingkungan sekitar, sebelah timur dari Kota Gaza.
Baca juga: Pernyataan Brigade Al-Quds, Abu Hamzah: Kami Tak akan Menyerah pada Israel
Tuduhan Melakukan Kejahatan
Tuduhan kejahatan terhadap warga Palestina dan Arab telah menghantui tentara brigade tersebut selama beberapa dekade.
Misalnya, surat kabar Haaretz mengungkapkan bahwa tentara brigade tersebut melakukan kejahatan terhadap warga Palestina di kamp pengungsi dekat Nablus di Tepi Barat bagian utara pada tahun 2018, namun para pemimpin tentara tersebut menutupi kejahatan yang telah mereka perbuat.
(Sumber: Sky News Arabia)