TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap mendirikan rumah sakit (RS) darurat di Jalur Gaza.
Namun, hingga kini Israel belum mengizinkan Rusia untuk melakukannya.
Tatkala berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA), Putin mendapatkan informasi bahwa UEA juga telah mendirikan RS lapangan di dekat Kota Rafah, Gaza.
“Dan kami membicarakan kemungkinan Rusia membuka rumah sakitnya di sana, di stadion,” kata Putin saat konferensi pers tahunan di Moskwa dikutip dari TASS.
“Tapi tentu saja Mesir dan harus memberikan persetujuan,” kata dia.
“Saya sudah berbicara kepada Perdana Menteri Israel, mereka berkonsultasi dengan sejumlah lembaga mereka dan pihak Israel berpikir bahwa membuka rumah sakit Rusia di Gaza itu tidak aman,” ujarnya.
Putin juga mengklaim telah membahas persoalan itu bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sissi.
“Dia (El-Sisi) mendukung,” ucapnya.
Baca juga: Anggota Parlemen Turki Meninggal setelah Protes soal Israel, Bela Palestina sampai Akhir Hayatnya
Mantan agen intelijen itu mengatakan keengganan Israel untuk mengizinkan pendirian RS tidak akan membuat Rusia menghentikan usahanya untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
Sebagai contoh, ada kesepakatan dengan Israel bahwa Rusia akan menambah bantuan medis ke Gaza.
“Pastinya kita akan melakukannya,” kata Putin menegaskan.
“Warga Gaza perlu diselamatkan.”
“Bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar harus disediakan kepada mereka.”
Kirim 25 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza