News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-663, Legiun Rusia Merdeka Hancurkan Kubu Peleton Pasukan Putin

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tikhiy, 41 tahun, seorang Rusia yang bergabung dengan Legiun Kebebasan Rusia untuk berperang di pihak Ukraina, mengenakan tempelan bendera anti-perang Rusia (bendera putih-biru-putih) di sebelah bendera Ukraina di Dolyna, Ukraina timur pada tanggal 26 Desember 2022. Freedom of Russia Legion adalah legiun relawan Asing yang dibentuk pada bulan Maret 2022 dengan pembelot dari Angkatan Bersenjata Rusia, relawan Rusia dan Belarusia.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-663 pada Senin (18/12/2023).

Legiun Rusia Merdeka, yakni kelompok paramiliter Rusia yang berbasis di Ukraina dan menentang Presiden Vladimir Putin, mengaku berada di balik serangan lintas batas di wilayah Belgorod Rusia.

Kelompok tersebut mengatakan telah menghancurkan satu kubu peleton pasukan Rusia di dekat desa Trebreno.

Mereka juga menanam ranjau di wilayah itu.

Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut soal hal tersebut.

Gubernur regional Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan Trebreno mendapat serangan dari Angkatan Bersenjata Ukraina dan "baku tembak" sedang berlangsung di pinggir desa.

"Tiga rumah dan satu kabel listrik rusak," kata Gladkov.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-662: Sopir Truk Ukraina Tewas di Perbatasan Polandia

Inilah update perang Rusia-Ukraina hari ke-663 pada Senin (18/12/2023) lainnya, dikutip dari Al Jazeera.

1. Update pertempuran

- Ukraina hancurkan 20 drone dan rudal Rusia

Angkatan Udara Ukraina mengatakan pihaknya menghancurkan 20 drone dan sebuah rudal Rusia, sembilan di antaranya di wilayah selatan Odessa.

Puing-puing yang berjatuhan memicu kebakaran di sebuah rumah dan menewaskan satu orang.

Angkatan udara mengatakan rudal kedua "tidak mencapai sasarannya".

Pada Sabtu (16/12/2023), Ukraina mengatakan sistem pertahanan udaranya menembak jatuh 30 drone yang diluncurkan Rusia di 11 wilayah negara tersebut.

- Sistem pertahanan udara Rusia hancurkan 35 drone Ukraina

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-661: Ukraina Yakin Bantuan UE Disetujui, meski Orban Memveto

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya menghancurkan atau mencegat total 35 drone yang diluncurkan Ukraina di wilayah Lipetsk, Volgograd, dan Rostov di Rusia.

Pekerja komunal berjalan di samping kawah dan menghancurkan rumah-rumah setelah penembakan Rusia di Kyiv, pada 11 Desember 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (ROMAN PILIPEY / AFP)

Namun, tidak disebutkan apa yang menjadi sasaran atau apakah ada kerusakan

Outlet media Ukrainska Pravda kemudian melaporkan serangan tersebut – yang dilaporkan merupakan operasi gabungan dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan Angkatan Bersenjata Ukraina – menargetkan lapangan terbang Morozovsk di wilayah Rostov.

Beberapa blogger militer Rusia mengatakan bahwa satu pembom di pangkalan tersebut mengalami kerusakan ringan.

- AP News terbitkan rekaman drone dalam pertempuran di Avdiivka

Kantor berita Associated Press menerbitkan rekaman drone yang menunjukkan skala korban Rusia dalam pertempuran sengit untuk menguasai kota Avdiivka di Ukraina timur.

Rekaman tersebut menunjukkan sekitar 150 mayat tentara – sebagian besar berseragam Rusia – tergeletak di tanah di Stepove, sebuah desa di utara Avdiivka.

Desa ini telah rata dengan tanah.

Unit drone mengatakan ada kemungkinan beberapa korban tewas adalah warga Ukraina.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-660: Uni Eropa Putuskan Mulai Perundingan Keanggotaan Ukraina

- Unjuk rasa di Kyiv

Keluarga dan teman-teman tentara Ukraina dari batalion Azov yang ditawan oleh Rusia sejak jatuhnya Mariupol mengadakan unjuk rasa di Kyiv menyerukan pertukaran mendesak mereka dengan tawanan perang Rusia.

Sebuah gambar yang diambil pada 19 Desember 2022 menunjukkan kota pelabuhan Mariupol di Laut Azov yang dikuasai Rusia di tenggara Ukraina. (STRINGER / AFP)

2. Politik dan diplomasi

- Dinas Keamanan Ukraina luncurkan penyelidikan kriminal

Dinas keamanan Ukraina (SBU) mengatakan pihaknya telah melancarkan penyelidikan kriminal setelah "perangkat teknis" ditemukan di sebuah kantor yang mungkin digunakan di masa depan oleh Panglima Tertinggi Valery Zaluzhnyi.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-659: 53 Orang Terluka akibat Serangan Rudal Rusia di Kyiv

Anggota MPK, Asosiasi Pelatihan Pertahanan Nasional Finlandia, menghadiri pelatihan di pangkalan militer Santahamina di Helsinki, Finlandia pada 14 Mei 2022. Di pulau militer berangin di lepas pantai Helsinki, sukarelawan dari semua lapisan masyarakat menghabiskan waktu akhir pekan dalam pelatihan militer, saat orang-orang di seluruh Finlandia bersiap menghadapi kemungkinan konflik dengan Rusia. (Alessandro RAMPAZZO / AFP)

- Disebut tidak berani serangan negara NATO, Putin sebut pernyataan Biden tak masuk akal

Presiden Vladimir Putin merespons pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut Moskow tidak berani menyerang negara NATO.

Biden menekankan ancaman yang ditimbulkan oleh Moskow dalam seruannya kepada anggota parlemen Partai Republik yang menolak dukungan baru untuk Kyiv.

Putin menganggap perkaaan Biden sebagai hal tidak masuk akal dan mengatakan Rusia tidak tertarik melawan aliansi militer NATO.

- Pria Rusia dituduh lakukan kejahatan perang

Polisi di Finlandia sedang mencari perintah pengadilan untuk memenjarakan seorang pria Rusia dituduh melakukan kejahatan perang terhadap tentara yang terluka atau menyerah di Ukraina timur pada 2014 dan 2015.

Yan Petrovsky, yang pernah tinggal di Finlandia dengan nama Voislav Torden, sudah berada di tahanan Finlandia.

Tetapi pihak berwenang meminta agar dia dipenjara secara resmi sementara mereka melakukan penyelidikan atas dugaan kejahatannya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini