News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Nasib Tragis RS Indonesia di Gaza: Dibombardir, Dituding Jadi Markas Hamas, Kini Diduduki IDF

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina berdiri di luar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 13 Januari 2016. Nasib tragis dialami RS Indonesia di Gaza. Setelah dibombardir Israel hingga dituding menjadi markas Hamas, kini justru diduduki IDF.

Dikutip dari Al Mayadeen, serangan tersebut mengakibatkan 12 warga tewas.

Selain itu, dokter-dokter di RS Indonesia tersebut turut mengalami luka-luka.

Berdasarkan laporan dari dokter di RS Indonesia, korban tewas tersebut adalah warga sipil yang tengah dirawat.

Sumber-sumber dari RS Indonesia juga menyebut artileri Israel turut mengebom lantai dua rumah sakit sehingga mengakibatkan kehancuran.

Dituding Jadi Markas Hamas, Dibantah Kemlu

Israel menyebut penyerangan terhadap RS Indonesia di Gaza lantaran dianggap digunakan oleh Hamas sebagai markas mereka untuk melakukan komando dan menyembunyikan senjata.

Selain itu, dikutip dari Times of Israel, juru bicara IDF, Daniel Hagari menuding RS Indonesia menjadi salah satu lokasi dibangunnya terowongan Hamas.

"Hamas secara sistematis membangun Rumah Sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur teror bawah tanah mereka," tuturnya.

Hagari juga menuding Hamas menggunakan area di sekitar RS Indonesia sebagai tempat meluncurkan roket ke Israel.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun membantah segala tudingan Israel terkait RS Indonesia tersebut.

Baca juga: RS Indonesia di Gaza Diserang Israel, 3 Relawan WNI yang Sempat Hilang Dinyatakan Selamat

Pihak Kemlu menegaskan bahwa keberadaan RS Indonesia di Gaza murni untuk kepentingan kemanusiaan semata.

"Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun oleh masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," ujar Kemlu dalam pernyataannya.

Bantahan juga disampaikan oleh Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad.

Sarbini justru menyebut tudingan Israel tersebut hanya dalih untuk membenarkan melakukan penyerangan ke RS Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini