News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kepung RS Al-Awda, Penembak Jitu Israel Tembaki Staf Medis, 1 Orang Tewas

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka demi keselamatan setelah serangan Israel di dekat rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara pada 22 November 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Rumah sakit Al-Awda di Jalur Gaza Utara dikepung oleh tentara Israel (IDF) dalam beberapa hari terakhir.

Tidak hanya itu, penembak jitu Israel juga menargetkan staf medis yang bekerja di RS Al-Awda, dikutip dari Anadolu.

Salah seorang wanita yang merupakan staf medis di RS Al-Awda meninggal dunia akibat tembakan penembak jitu Israel.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan IDF telah mengubah RS Al-Awda menjadi 'barak militer'.

Selama pengepungan, IDF menahan 240 warga Palestina yang berada di RS Al-Awda.

Di antaranya, 80 staf medis, 40 pasien dan 120 pengungsi di dalam rumah sakit, dikutip dari Anadolu Ajensi.

Juru bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra mengatkan IDF telah menangkap 6 staf rumah sakit.

Baca juga: Kementerian Kesehatan Gaza: IDF Telah Mengubah RS Al-Awda Jadi Barak Militer

Adapun 2 di antaranya adalah direktur rumah sakit, Ahmed Muhanna dan seorang pasien.

Ahmed Muhanna ditahan IDF pada tanggal 17 Desember 2023.

Sesaat sebelum penangkapannya, Dr. Muhanna mengirim pesan baru ke jaringan kontak Al Awda dan mengatakan tidak tahu sampai kapan berada di pengepungan tersebut.

"Tidak ada yang bisa bergerak di rumah sakit karena penembak jitu Israel. Situasi di rumah sakit sangat buruk," katanya, dikutip dari Peoples Dispatch.

Ia mengatakan pengepungan tersebut membuat mereka tidak mendapatkan air, makanan hingga obat-obatan.

"Kami mempunyai 38 pasien, beberapa di antaranya kekurangan obat. Kami tidak punya oksigen dan hanya ada sedikit bahan bakar untuk generator kecil. Kami memiliki makanan untuk 2 hingga 3 hari paling lama. Situasinya kritis," katanya.

Warga Palestina memeriksa puing-puing menyusul pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 21 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (KATA KHATIB/AFP)

Baca juga: Alot, Hamas Tetap Minta Israel Angkat Kaki dari Gaza, Netanyahu Cuma Beri Dua Pilihan

Sementara itu, Asosiasi Kesehatan dan Komunitas Al Awda dan Gerakan Kesehatan Rakyat (PHM) telah meluncurkan kampanye yang menyerukan pembebasan Dr. Ahmed Muhanna.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini