Video Brigade Al-Qassam Soal Senapan dan Peluru Sniper, Pakar Militer Turki Ungkap Fakta Mengerikan
TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan keamanan asal Turki, Mete Yarar, memberikan analisisnya terkait situasi terkini dalam Perang Gaza antara milisi pembebasan Palestina, Hamas melawan Tentara Pendudukan Israel, IDF, Jumat (22/12/2023).
Dalam sebuah program acara yang disiarkan saluran televisi Turki, Haber Global, Yarar mengulas sejumlah hal bersama kepala departemen informasi Staf Umum Turki, Dursun Çişek.
Yarar membahas mulai dari soal terowongan Hamas, krisis keanggotaan militer IDF, hingga video terbaru yang dilansir Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dalam saluran telegram kelompok tersebut.
Baca juga: Rentetan Roket Hajar Tel Aviv, Jubir Brigade Al-Qassam: Israel Terus Ulangi Kebodohan yang Sama
Brigade Al-Qassam dalam video yang diulas tersebut, mengklaim memproduksi secara lokal senapan dan amunisi khusus untuk penembak runduk, sniper, yang mereka gunakan untuk memerangi IDF.
Al Qassam menamai senapan itu sebagai Al-Ghoul.
"We made with our own hands what reaps your heads. We will continue killing your soldiers by our locally manufactured sniper rifles (Kami membuat dengan tangan kami sendiri apa yang menarik perhatian Anda. Kami akan terus membunuh tentara Anda dengan senapan sniper produksi lokal kami),” tulis pernyataan Brigade Al-Qassam menyertai unggahan video tersebut.
Dalam video tersebut, tampak anggota pasukan Al Qassam memiliki keahlian serta mesin bubut dalam membuat laras senapan sniper.
Pasukan Al Qassam juga tampak membuat peluru untuk digunakan senjata sniper hand made tersebut yang berulir tulisan 'Qassam 127'.
Pada bagian lain video, pasukan Brigade Al Qassam juga mengujicoba senapan dan peluru-peluru tersebut sebelum menerapkannya di medan tempur sungguhan.
Uji Coba 100 Ribu Peluru Demi Penuhi Standar Kalibrasi
Dalam penjelasannya, apa yang membuat Yarar terkesan bukanlah soal pembuatan senjata, meski dilakukan di ruang yang cenderung terbatas.
Hamas disebut-sebut memang memiliki ruang khusus pembuatan senjata dan amunisi di jaringan terowongan mereka.
Bagi Yarar, membuat senjata hand made bukan lah sesutau yang mengejutkan atau istimewa.
"Seperti yang kalian ketahui, membuat senjata tangan tidaklah sulit dan siapapun bisa memproduksinya. Siapa pun yang memiliki mesin bubut dapat menghasilkan senjata," kata dia dalam program tersebut.