TRIBUNNEWS.COM - Sebuah analisa menunjukkan Israel telah menggunakan bom terbesar dan paling mematikan saat membombardir Gaza Selatan.
Pengeboman yang dilakukan Israel tersebut dilakukan di wilayah zona aman, tepatnya di Khan Younis, Gaza Selatan.
New York Times mengungkapkan Israel telah berulang kali mengerahkan bom seberat 2.000 pon di wilayah yang sebelumnya diidentifikasi sebagai zona aman bagi warga sipil.
Laporan baru tersebut mengungkapkan bahwa Israel menggunakan "salah satu bom terbesar dan paling merusak" di berbagai wilayah di Gaza, yang sebelumnya ditetapkan sebagai tempat berlindung yang aman bagi warga sipil.
Menurut penyelidikan, enam minggu pertama serangan Israel di Gaza menyaksikan penggunaan bom seberat 2.000 pon setidaknya 200 kali.
Daerah-daerah ini seharusnya ditandai aman oleh tentara pendudukan.
Baca juga: Israel Klaim 5 Mayat Sandera Ditemukan di Terowongan Hamas, Ini Kata Brigade Al Qassam
Bukti ini didukung oleh citra satelit dan rekaman drone yang dianalisis dengan AI, khususnya di Gaza selatan.
Pakar amunisi, sebagaimana dikutip oleh New York Times, menunjukkan bahwa persenjataan berat seperti itu jarang digunakan oleh pasukan AS di daerah padat penduduk.
Meskipun menganjurkan amunisi yang lebih kecil untuk digunakan di perkotaan, AS telah mengirimkan lebih dari 5.000 amunisi MK-84, sejenis bom seberat 2.000 pon, ke Israel sejak Oktober.
Mengutip Al Jazeera, jumlah korban akibat serangan Israel terbaru di Khan Younis telah meningkat dan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Namun, jumlah pasti korban belum dapat ditentukan karena upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.
Baca juga: Joe Biden Diklaim Berhasil Yakinkan PM Israel untuk Tidak Serang Hizbullah, Netanyahu Membantah
Serangan terhadap Khan Younis terjadi tak lama setelah serangan mematikan lainnya di kamp pengungsi al-Maghazi yang menewaskan sedikitnya 70 orang.
Sebuah video yang diposting di Instagram dan diverifikasi oleh unit pengecekan fakta Al Jazeera, Sanad, menunjukkan puluhan jenazah menumpuk di luar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa akibat serangan terhadap al-Maghazi.
Video tersebut menyebutkan bahwa 68 orang dari satu keluarga tewas dalam satu serangan tersebut.