Drone Lancet dianggap sebagai salah satu senjata terpenting Rusia tahun 2023.
"Yang paling mengesankan saya ialah drone, baik bergaya helikopter maupun pesawat, termasuk Lancet yang terbukti sangat bagus, Geran, dan sejumlah drone bertipe quadcopter yang dirakit di terowongan perlindungan," kata Sergei Lipovoy, mantan pilot militer Rusia yang pernah bertempur di Afganistan dan Tajikistan.
Klupov juga sepakat dengan Lipovoy bahwa Lancet adalah senjata taktis yang sangat bagus.
"Lancet yang bisa menyerang sasaran berjarak 40-50 km, tergantung pada kondisi cuaca, adalah senjata yang sangat kuat dan akurat," ucap Klupov.
"Lancet menggabungkan akurasi, jarak serangan, dan kekuatan bom yang merusak."
Baca juga: Revolusi Warna Dukungan Barat Gagal Gulingkan Pemimpin Serbia, Ini Peran Penting Rusia
Drone memang menjadi kelemahan Rusia tahun 2022. Namun, setahun berselang Rusia mulai merancang kembali desain drone dan membuat drone yang efektif.
Seorang letnan kolonel AS benama Karen Kwiatkowski memuji keampuhan Lancet.
"Kami sudah berinvestasi cukup besar dalam teknologi drone seperti negara lain. Namun, drone Rusia telah berkembang. Ada drone jarak jauh, yang besar, yang kecil, terintegrasi dan pastinya dikendalikan dengan pengetahuan medan tempur yang mereka dapatkan," kata Kwiatkowski.
2. Helikopter Tempur Ka-52
Para pengamat militer dari Barat menyebut dukungan perlengkapan militer di udara menjadi faktor penting di balik keberhasilan operasi pertahanan Rusia selama serangan balik Ukraina.
Salah satu perlengkapan itu ialah helikopter tempur Kamov Ka-52 Alligator dikatakan sangat efektif dalam mencari dan menyerang berbagai target, dari kendaraan lapis baja hingga benteng.
Intelijen militer Inggris menyebut Ka-52 sebagai "salah satu sistem persenjataan Rusia yang paling berpengaruh" di Zaporozhye.
Dengan dilengkap rudal LMUR yang memiliki jarak tembak hingga 15 km, helikoper itu bisa beroperasi di luar jangkauan kebanyakan sistem pertahanan jarak dekat NATO.
"Ka-52 memiliki kemampuan besar dan punya baling-baling dengan putaran berlawanan di atasnya. Itu sangat inovatif," kata Kwiatkowski.