“Ini adalah awal dari modus operasi yang berbeda.”
Baca juga: Turki Tangkap 33 Orang yang Diduga Jadi Mata-mata Mossad Israel
Namun, dalam penjelasannya pada hari Minggu, juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari tidak mengatakan apakah keputusan tersebut berarti Israel meluncurkan fase baru perang.
“Tujuan perang memerlukan pertempuran berkepanjangan, dan kami sedang mempersiapkannya,” katanya seperti dikutip Associated Press.
Pertempuran di beberapa bagian Gaza terus berlanjut
Pertempuran sengit masih berlanjut di wilayah lain di Gaza, khususnya kota selatan Khan Younis dan wilayah tengah Jalur Gaza.
Israel berjanji untuk melanjutkan serangannya di Gaza sampai tujuan perangnya tercapai.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya berjanji untuk membubarkan Hamas, yang telah memerintah Gaza selama 16 tahun.
Perang antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober.
Kelompok militan Palestina melancarkan serangan mendadak di beberapa bagian Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Israel membalasnya dengan serangan udara, darat dan laut yang telah menewaskan lebih dari 21.900 orang di Gaza.
Dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Baca juga: Inggris Turun Tangan Hajar Houthi Yaman di Laut Merah, Terjunkan Rudal hingga Pesawat Tempur
Israel mengatakan lebih dari 8.000 militan telah terbunuh, tanpa memberikan bukti.
Perang telah menyebabkan 85 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.
Gelombang besar penduduk mencari perlindungan di daerah aman yang ditetapkan Israel, namun mereka tetap saja dibom oleh militer.
Warga Palestina merasa tidak ada tempat yang aman di wilayah kecil tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)