News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-679: 5 Orang Tewas di Kyiv dan Kharkiv, 119 Lainnya Terluka

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran Ukraina berupaya memadamkan api setelah serangan rudal di Kyiv pada 2 Januari 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-679 yang diberitakan pada Rabu (3/1/2024).

Pada Selasa (2/1/2024) tengah malam, Rusia meluncurkan rudal dan drone ke Kyiv dan Kharkiv.

Lima orang dilaporkan meninggal dunia, tiga orang tewas di Kyiv dan dua orang tewas di Kharkiv, serta 119 lainnya terluka.

Serangan itu menyebabkan kerusakan luas dan merusak pasokan listrik di beberapa distrik di Kyiv.

Sementara itu, pemanasan dan pasokan air rusak di Kharkiv.

Selengkapnya, simak update perang Rusia dan Ukraina hari ini, dikutip dari The Guardian dan Al Jazeera.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko (kanan) memeriksa bangunan tempat tinggal bertingkat yang hancur akibat serangan rudal di pusat Kyiv, pada 2 Januari 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (GENYA SAVILOV / AFP)

Baca juga: Rusia Tak Sengaja Mengebom Desanya Sendiri, Beberapa Rumah Warga Rusak Parah

Rusia Tak Sengaja Bom Desanya Sendiri

Rusia mengatakan pihaknya secara tidak sengaja mengebom sebuah desa di wilayah selatan Voronezh dekat Ukraina.

Pelepasan amunisi pesawat yang tidak normal terjadi di desa Petropavlovka di wilayah Voronezh, menurut keterangan seorang tentara Rusia.

"Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan sebelumnya tercatat terjadi di tujuh rumah tangga. Kaca, atap, dan dinding mungkin rusak di dalamnya."

"Warga di beberapa jalan di desa Petropavlovka diangkut ke pusat akomodasi sementara," kata Gusev, Gubernur wilayah Voronezh.

Turki Tolak Kapal Inggris yang Bawa Pasokan Militer Ukraina, Berlabuh di Wilayahnya

Turki mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan dua kapal pemburu ranjau Inggris transit di perairannya dalam perjalanan ke Laut Hitam untuk digunakan oleh Ukraina.

Turki menerapkan pakta internasional yang menyatakan mereka dapat memblokir jalur kapal militer pihak yang bertikai melalui selat Bosphorus dan Dardanelles.

Ini mengecualikan kapal angkatan laut yang kembali ke pangkalannya.

Baca juga: Bikin Kiev dan Kharkiv Remuk, Begini Dahsyatnya Kekuatan Rudal Hipersonik Khinzal Rusia

Ukraina Minta Pengiriman Senjata Dipercepat

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mendesak sekutunya untuk mengirim pasokan sistem pertahanan udara, drone tempur, dan rudal jarak jauh lebih cepat.

Kementeriannya mengatakan Dmytro Kuleba meminta mitra barat Ukraina untuk menanggapi serangan baru Rusia terhadap Ukraina dengan mempercepat pasokan sistem pertahanan udara tambahan, semua jenis drone tempur, dan rudal jarak jauh dengan jangkauan 300+ km.

Kebakaran dan mobil yang terbakar terlihat setelah serangan rudal di Kyiv pada 2 Januari 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Genya SAVILOV / AFP)

Baca juga: Ibu Kota Ukraina Bermandi Cahaya Bom, Rusia Luncurkan Serangan 10 Rudal Hipersonik Kinzhal ke Kiev

Ukraina Tembak 10 Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia

Panglima militer Ukraina, Valery Zaluzhny, mengatakan pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 10 rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia yang ditembakkan ke Ukraina.

"Konsekuensi dari senjata yang mengenai sasaran mereka (Rusia) akan menjadi bencana besar," tambahnya.

Rusia Hantam 17 Roket Ukraina, 1 Orang Tewas

Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya menghancurkan 17 roket Olkha Ukraina di Belgorod, wilayah Rusia yang perbatasan dengan Ukraina.

Vyacheslav Gladkov, gubernur regional Belgorod, mengatakan satu orang tewas dan lima lainnya luka-luka dalam penggerebekan tersebut.

Uni Eropa Kecam Serangan Rusia ke Ukraina

Serangan Rusia ini menuai kecaman dari seluruh Eropa.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, menegaskan kembali dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina.

"Serangan udara Rusia menunjukkan Moskow tidak tertarik pada perundingan damai," katanya, Selasa.

Sementara itu, Presiden Latvia Edgars Rinkevics, mengatakan serangan itu adalah terorisme Rusia.

Ia meminta negara-negara Barat untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini