News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bom Tewaskan 103 Orang di Kerman Iran, Pejabat Iran Tuding Israel dan AS di Belakang Pemboman Kerman

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DUA LEDAKAN DI TENGAH KERUMUNAN - Suasana kerumuman pada peringatan empat tahun kematian Komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Qasem Soleimani di Kota Kerman, Iran tenggara, Rabu (3/1/2024). Dua ledakan terjadi saat massa berkumpul, mengakibatkan korban tewas berjumlah 103 jiwa sejauh ini.

Ahmed Wahidi, Menteri Dalam Negeri, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa bom pertama meledak sekitar jam 3 sore, dan bom lainnya meledak sekitar 20 menit kemudian, menambahkan bahwa ledakan kedua menewaskan dan melukai lebih banyak orang.


Ledakan Mematikan di Dekat Makam Jenderal Soleimani

Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas dua ledakan bom yang menewaskan sedikitnya 103 orang di selatan negara itu, yang menghancurkan kerumunan orang pada hari Rabu yang memperingati jenderal Garda Revolusi Qasem Soleimani empat tahun setelah kematiannya dalam serangan AS.

Kedua ledakan tersebut – yang disebut sebagai “serangan teroris” oleh media pemerintah dan otoritas regional – terjadi di tengah tingginya ketegangan di Timur Tengah terkait perang Israel-Hamas di Gaza dan pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas di Lebanon pada hari Selasa.

Serangan-serangan yang tidak diklaim tersebut, yang memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan ini, mengguncang pasar global, dimana harga minyak melonjak lebih dari tiga persen dan memicu kecaman global.

"Washington mengatakan AS dan Israel tidak berperan dalam serangan teroris di Kerman, Iran. Benarkah? Seekor rubah akan mencium sarangnya sendiri terlebih dahulu," tulis wakil politik presiden Iran, Mohammad Jamshidi di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas dari Ledakan di Iran Bertambah Jadi 103 Orang, Ada 2 Dua Bom, Ulah Siapa?

"Jangan salah. Tanggung jawab atas kejahatan ini terletak pada AS dan rezim Zionis (Israel) dan terorisme hanyalah sebuah alat," imbuhnya.

Amerika Serikat sebelumnya menolak tuduhan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, terlibat, sementara Israel menolak berkomentar.

"Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal apa pun... Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Ditanya tentang ledakan tersebut, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan: "Kami fokus pada pertempuran dengan Hamas."

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyalahkan "musuh jahat dan kriminal" negaranya atas serangan tersebut dan berjanji akan memberikan "tanggapan yang keras".

Presiden Ebrahim Raisi, yang membatalkan kunjungan ke Turki pada hari Kamis, mengutuk kejahatan "keji" tersebut ketika Republik Islam Iran menyatakan hari Kamis sebagai hari berkabung nasional.

Ledakan tersebut, yang berjarak sekitar 15 menit, terjadi di dekat Pemakaman Martir di Masjid Saheb al-Zaman di Kerman, kampung halaman Soleimani di selatan, ketika para pendukung berkumpul untuk memperingati pembunuhannya dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020 di Bagdad.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, awalnya melaporkan 103 orang tewas sementara televisi pemerintah melaporkan 211 orang terluka, beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Menteri Kesehatan Bahram Eynollahi kemudian merevisi jumlah korban, dengan mengatakan: "Jumlah pasti orang yang tewas dalam insiden teroris adalah 95".

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini