Sebab mereka telah terlatih untuk melakukan tanggap darurat.
Mereka menggunakan megafon dan suara mereka sendiri untuk memberikan instruksi kepada penumpang.
Butuh waktu 18 menit untuk mengevakuasi seluruh pesawat.
Baca juga: Soal Kecelakaan Pesawat Japan Airlines, Ahli: Jangan Bawa Barang saat Evakuasi Darurat
Dan pilot menjadi orang terakhir yang menginjakkan kaki di landasan pada pukul 18:05 waktu setempat.
Segera setelah itu, seluruh pesawat diselimuti kobaran api.
Puluhan mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.
Proses itu akhirnya memakan waktu delapan jam, dilansir Al Arabiya.
“Bau asap tercium di udara, dan pintu tidak bisa dibuka. Jadi saya rasa semua orang panik,” kata seorang wanita kepada wartawan di bandara.
“Sejujurnya, saya pikir kami tidak akan bertahan," kata seorang wanita lain kepada penyiar NHK.
"Jadi saya mengirim pesan kepada keluarga dan teman-teman saya untuk mengatakan bahwa pesawat saya sedang terbakar saat ini,” lanjut wanita itu.
Baca juga: NHK: Keterangan Menara Kontrol dan Kapten Penjaga Pantai Berbeda tentang Tabrakan Japan Airlines
Setidaknya satu anjing peliharaan dan satu kucing harus ditinggalkan di pesawat dan mati, kata maskapai tersebut.
Penyelidik dari Jepang, Perancis, Inggris dan Kanada sedang menyelidiki kecelakaan pada hari Kamis (4/1/2024).
Puing sisa kedua pesawat yang hangus masih berserakan di salah satu dari empat landasan pacu Haneda.
Dilansir Channel News Asia, hanya dua penumpang yang mengalami luka fisik seperti memar atau anggota tubuh terkilir, kata JAL.