Tak lama setelah serangan itu, pada Rabu malam, pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrullah, berjanji akan membalas dendam.
Ia mengulangi pernyataan Hizbullah, bahwa "kejahatan berbahaya", yaitu pembunuhan al-Arouri, tidak akan dibiarkan begitu saja.
Nasrallah mengatakan Hizbullah sejauh ini berhati-hati dalam perhitungan strategisnya dalam konflik tersebut.
Ia menuturkan, Hizbullah menyeimbangkan antara "kebutuhan mendukung Gaza dan mempertimbangkan kepentingan nasional Lebanon."
Tetapi, jika Israel menyerang Lebanon, Hizbullah siap melakukan "pertempuran tanpa batas."
"Mereka (Israel) akan menyesalinya," ujar Nasrallah.
Profil Saleh al-Arouri
Baca juga: Bos Hamas Saleh al-Arouri Pernah Singgung Ingin Mati Syahid, Kini Tewas akibat Drone Israel
Saleh al-Arouri lahir di kota Arura, dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966.
Ia bersekolah di sekolah lokal untuk pendidikan dasar dan lulus sekolah menengah pada 1984.
Setelahnya, al-Arouri mendaftar ke Universitas Hebron di Tepi Barat bagian selatan dan lulus dengan gelar sarjana di bidang Syariah Islam pada 1992.
Dikutip dari Anadolu Agency, sejak remaja, al-Arouri bergabung dengan Ikhwanul Muslimin dan memimpin Aksi Mahasiswa Islam di Universitas Hebron pada 1985.
Setelah Hamas didirikan pada akhir 1987 oleh Ikhwanul Muslim, al-Arouri bergabung.
Al-Arouri pernah dipenjara oleh tentara Israel dalam penahanan administratif tanpa pengadilan untuk jangka waktu terbatas antara tahun 1990-1992, karena keterlibatannya dengan Hamas.
Ia dianggap sebagai salah satu pendiri Brigade al-Qassam, kelompok sayap Hamas.
Saat al-Arouri menjadi buron tentara Israel, ia mendirikan sel-sel aparat militer Brigade al-Qassam di Tepi Barat antara 1991-1992.