"Apa yang terjadi di perbatasan selatan digambarkan oleh mantan Menteri perang Israel sebagai hal yang memalukan," katanya.
"Karena terdampak parah oleh kekalahan besar, musuh tidak membedakan yang meninggal dengan yang terluka, dan inilah bagian dari kebijakan tentang rahasia umum perihal kekalahannya."
Dia mengklaim operasi militer yang dijalankan Hizbullah membuat Israel kewalahan. Israel, kata dia, menyembunyikan kekalahan besarnya.
Baca juga: IDF dalam Siaga Tinggi, Takut akan Pembalasan Hizbullah atas Tewasnya Bos Hamas Saleh Al-Arouri
Nasrallah mengatakan salah satu hasil pertempuran di front utara ialah perpindahan warga Israel dari permukiman di utara.
"Perpindahan itu diperkirakan akan memunculkan tekanan psikologis, politik, dan keamanan terhadap kabinet musuh dan menambah kekhawatiran di front utara."
Di samping itu, Nasrallah mengatakan pertempuran yang kini berlangsung di selatan telah memberikan kesempatan untuk membebaskan Lebanon secara penuh,
"Kita mendapati diri kita berada pada titik sejarah yang menghadirkan kesempatan untuk membebaskan penuh setiap inci wilayah kita," ucapnya.
Sejak perang antara Hamas dan Israel meletus tanggal 8 Oktober lalu, situasi di perbatasan Lebanon-Israel memanas. Hizbullah dan Israel bertukar serangan.
Baca juga: Populer Internasional: 15 Mata-mata Mossad Dipenjara - Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Israel
Minta Iran usir AS
Dalam pidatonya Nasrallah juga meminta Irak untuk mengusir tentara Amerika Serikat (AS)
Nasrallah menilai saat ini adalah kesempatan bagi Irak untuk melakukan hal itu.
Hal itu karena AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tengah mengalami kekalahan strateguk di Ukraina.
"Motif yang mendasarinya ialah dukungan untuk Gaza, dan pemerintah AS khawatir akan hal itu, sedang kesulitan Ukraina," kata Nasrallah.
Dia juga meminta pemerintah dan rakyat Irak untuk bersatu mengusir para penjahat yang terlibat dalam kejahatan di Gaza, Palestina, dan Lebanon.
Kemudian, dia memuji sikap berani Irak mengenai Operasi Badai al-Aqsa.
Nasrallah meminta Irak mengusir pasukan AS dan menegaskan bahwa Irak tidak memerlukan tentara AS untuk melawan ISIS.
Baca juga: Baru Permulaan Balas Dendam, Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Pangkalan Udara Utama Israel di Utara
(Tribunnews/Febri)