"(Ada) satu serangan Israel masuk jauh ke dalam wilayah Lebanon dan menghantam sebuah rumah hampir 40 kilometer dari perbatasan," kata koresponden Al Jazeera di Lebanon .
Josep Borrell bertemu Perdana Menteri Lebanon
Serangan Hizbullah terjadi di saat bersamaan kala Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell , bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Beirut pada Sabtu (6/1/2024).
Dari pertemuan itu, keluar peringatan yang menyatakan agar Lebanon tidak terseret dalam konfril regional terkait perang Israel-Hamas di Gaza.
Josep Borrell mengatakan pada hari Sabtu bahwa penting untuk menghindari eskalasi regional di Timur Tengah.
"Hal ini mutlak diperlukan untuk menghindari Lebanon terseret ke dalam konflik regional," katanya.
Baca juga: Ini Balasan Hizbullah Atas Tewasnya Pimpinan Hamas Saleh al-Arouri
Juga memperingatkan Israel bahwa "tidak ada yang akan menang dalam konflik regional".
"Kami melihat intensifikasi baku tembak yang mengkhawatirkan di Jalur Biru," tambahnya.
Jalan Biru mengacu pada garis demarkasi saat ini antara kedua negara, sebuah perbatasan yang dipetakan oleh PBB yang menandai garis penarikan pasukan Israel ketika mereka meninggalkan Lebanon selatan pada tahun 2000.
Najib Mikati mengatakan bahwa setiap pemboman skala besar di Lebanon selatan akan menyebabkan "ledakan komprehensif" di wilayah tersebut.
Sosok Saleh Al-Arouri
Siapakah sosok Saleh Al-Arouri?
Dikutip dari berbagai sumber, Saleh Al-Arouri merupakan Wakil Kepala Biro Politik Hamas.
Dilansir Al Arabiya, Saleh Al-Arouri tewas dalam serangan drone Israel yang menyasar Beirut, Ibu Kota Lebanon pada Selasa (2/1/2024).
Al-Arouri adalah salah satu perunding Hamas terlibat dalam pertukaran sejumlah besar tahanan Palestina dengan tawanan Israel yang diambil pada 7 Oktober.
Al-Arouri lahir di dekat Ramallah di Tepi Barat pada tahun 1966.