TRIBUNNEWS.com - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengancam akan bertindak "tanpa batas" jika terjadi perang Israel.
Tak hanya itu, Nasrallah menegaskan Hizbullah akan mengindahkan aturan jika memang harus berperang dengan rezim Benjamin Netanyahu.
"Jika musuh (Israel) berpikir untuk melancarkan perang melawan Lebanon, maka perjuangan kita akan terjadi tanpa batas, tanpa aturan. Dan mereka (Israel) tahu apa yang saya maksud," tegas Nasrallah baru-baru ini, dikutip dari TIMES.
Lebih lanjut, Nasrallah mengatalan Hizbullah tidak takut perang dan tidak akan ragu untuk menghadapi Israel.
Bahkan, ia juga menyinggung keterlibatan besar Amerika Serikat (AS) dalam genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Ia menyebut yang membunuh warga Gaza adalah pemerintah, keputusan, kebijakan, hingga senjata AS.
"Yang membunuh di Gaza adalah pemerintah AS, keputusan dan kebijakan AS, serta rudal dan bom AS," ujar Nasrallah.
Nasrallah juga mendesak warga Israel untuk angkat kaki dari tanah pendudukan di Palestina.
Ia mengatakan kepada Israel untuk kembali ke AS ataupun Inggris (UK), "dari manapun mereka berasal."
"Dari sungai hingga laut, Palestina adalah untuk rakyat Palestina. Anda (Israel) tidak punya masa depan di sini."
"Jika ingin aman, Anda yang mempunyai paspor AS, kembalilah ke AS, Anda yang mempunyai paspor UK, kembalilah ke UK," pungkasnya.
Baca juga: Al-Qassam Umumkan Kesuksesan Lawan Israel selama Seminggu, Kirim Rudal ke Tel Aviv
Konflik di Gaza Merembet
Diketahui, konflik di Gaza merembet sampai ke Yaman, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) dan Inggris, menargetkan militer Houthi.
Dua sekutu terkuat Israel itu melancarkan serangan udara dan laut sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang terafiliasi dengan Israel.
Pada Jumat (12/1/2024) dini hari, koresponden Al Mayadeen mendengar ledakan di ibu kota Yaman, Sanaa.